Show simple item record

dc.contributor.authorFebryanti, Ira
dc.date.accessioned2024-02-07T02:31:57Z
dc.date.available2024-02-07T02:31:57Z
dc.date.issued2023-08-14
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/9093
dc.description.abstractPengembangan sektor wisata merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan pendapatan suatu daerah. Oleh karena itu diperlukan adanya strategi pengembangan wisata guna mengetahui faktor apa saja yang menghambat dan mendukung dalam pengembangan pariwisata. Agrowisata memiliki nilai yang ekonomis yang tinggi serta peluang pasar yang luas dari segala kalangan masyarakat. Hal ini didukung dari meningkatnya minat masyarakat dalam berwisata terutama yang berkaitan dengan alam. Dengan rumusan masalah terdiri dari 1) faktor internal apasaja yang menjadi kelemahan dan kekuatan dalam pengembangan Agrowisata Petik Buah Jeruk di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang? 2) faktor eksternal apa saja yang menjadi kelemahan dan kekuatan dalam pengembangan Agrowisata Petik Buah Jeruk di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang? 3) Bagaimana Strategi Pengembangan Agrowisata Petik Buah Jeruk di Desa selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui faktor-faktor internal dalam pengembangan Agrowisata Petik Buah Jeruk di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang, 2) untuk mengetahui faktor-faktor eksternal dalam pengembangan Agrowisata Petik Buah Jeruk di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang, 3) Untuk merumuskan strategi yang dapat dilakukan oleh pengelola dalam pengembangan Agrowisata petik buah jeruk di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan di Agrowisata petik buah jeruk di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Penentuan tempat penelitian dilakukan dengan metode purposive/sengaja. Sampel pada penelitian ini adalah pengunjung/pembeli, pengelola dan karyawan/pekerja agrowisata petik buah jeruk. Pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan bahwa populasi yang ada sangat besar jumlahnya, sehingga tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi yang ada, sehingga dibentuk perwakilan populasi. Menurut Sugiyono (2008) Sampel yang baik antara 30-500 responden. Dalam penelitian ini sampel yang akan diambil sebesar 40 responden. Sedangkan pengambilan sampel yang digunakan adalah Sampling Insidental. Menurut Sugiyono, (2016) Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja pengunjung atau secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Berdasarkan hasil analisis SWOT yang telah dilakukan,bahwa wisata petik jeruk Selorejo milik Bapak Suwaji berada pada kuadran I. Matriks IE yang berada di kuadran I menunjukkan bahwa posisi strategis wisata petik jeruk Selorejo berada pada posisi Growth and Build yang menggambarkan kondisi perusahaan yang sedang bertumbuh dan berkembang (Evelyn, 2018). Sehingga langkah strategis yang dapat dilakukan oleh wisata petik jeruk Selorejo adalah meningkatkan dan memaksimalkan kekuatan usaha yang ada untuk mencapai peluang. Berdasarkan pada Gambar 4, maka dapat diketahui bahwa posisi wisata petik jeruk Selorejo milik Bapak Suwaji berada pada kuadran I yakni kuadran Agressive. Pada kuadran I menggambarkan situasi usaha yang sangat baik karena ada kekuatan yang dimanfaatkan untuk meraih peluang yang menguntungkan. Untuk itu dapat digunakan alternatif strategi I yakni pengembangan (strategi agresif) (Luntungan & Tawas, 2019). Artinya bahwa pada posisi ini usaha berada pada situasi usaha yang menguntungkan. Pada kuadran I strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada peluang atau kesempatan yang ada. Teknik analisis QSPM adalah teknik analisis yang dirancang untuk menentukan daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang layak. Alternatif strategi berdasarkan analisis SWOT yaitu faktor internal dan eksternal. Hasil nilai TAS didapatkan dengan penggunaan matriks QSPM yang dijelaskan pada Tabel 43. Dengan nilai tertinggi yaitu pada strategi satu Menambah fasilitas wisata pada lokasi kebun jeruk, dan nilai tertinggi kedua adalah malakukan perluasan dan penataan terhadap loyout lokasi wisata. Saran hasil penelitian ini adalah menambah fasilitas wisata pada lokasi kebun jeruk berupa kamar mandi, tempat sampah dan lain-lain,melakukan perluasan dan penataan terhadap loyout pada lokasi wisata ,mempertimbangkan tarif tiket masuk agar wisatawan merasa puas dan tidak ragu datang kembali untuk mengunjungi agrowisata petik jeruk selorejo, berupa menyediakan layanan free bawa pulang jeruk dengan tarif tiket yang lebih tinggi,sedangkan saran bagi penelitian akademik, penelitian ini hanya mengambil beberapa variabel untuk diteliti, sehingga diharapkan penelitian lain mampu melengkapi kekurangan dari penelitian ini yaitu menggali lebih banyak variabel pada perusahaan tersebut. Kata Kunci : Srategi, Pengembangan Agrowisata, Petik Buah Jeruk, Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malangen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectSrategien_US
dc.subjectPengembangan Agrowisataen_US
dc.subjectPetik Buah Jeruken_US
dc.subjectDesa Selorejoen_US
dc.subjectKecamatan Dauen_US
dc.subjectKabupaten Malangen_US
dc.titleSrategi Pengembangan Agrowisata Petik Buah Jeruk di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malangen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record