dc.description.abstract | Indonesia salah satu Negara yang pertaniannya sangat berperan penting terhadap
perekonomian Nasional.Maka dari itu di Indonesia ini sangat bergantung pada
hasil pertaniannya.Dalam perkembangan sector pertanian tidak cukup hanya
meningkatkan produksi saja, tetapi juga meningkatkan nilai tambah, kualitas hasil,
penyerapan tenaga kerja, dan keterampilan pengusaha agar meningkatkan
pendapatan produksi yang mana melalukan usha agroindustri.
Agroindustri salah satu kegiatan yang digunakan untuk mengolah bahan baku
yang dihasilkan dari pertanian dari arti luas, tanaman pangan maupun non pangan,
peternakan, dan perikanan. Untuk saat ini komoditas pertanian yang lebih
berkembang yaitu produk holtikultura yang mana holtikultura salah satu subsector
yang berpotensial. Komoditi ini bagian dari pertanian yaitu buah-buahan, sayur
dan tanaman hias.
Komoditi bawang merah ini termasuk dalam produk holtikultura, pada tanaman
ini ditanam musiman yang banyak di tanamn di daerah yang memiliki ketinggian
10-250 meter diatas permukaan laut.
Pengembangan bawang merah sangat dibutuhkan untuk dimanfaatkan ketika
bawang merah mengalami persediaan yang melimpah yaitu saat panen
raya.Pengembangan ini juga membantu agar pengangguran tidak semakin banyak
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan Penelitian 1.Untuk mengetahui efisiensi usaha agroindustri bawang merah
goreng.2.Untuk mengetahui nilai tambah pada agroindustri bawang merah goreng.
3.Untuk mengetahui BEP pada agroindustri bawang merah goreng. 4.Untuk
mengetahui factor – factor yang mempengaruhi keuntungan pada agroindustri
bawang merah goreng.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Banyuanyar Lor, Kec. Dringu, Kab.
Probolinggo.Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan
yaitu sampling jenuh atau sensus.Teknik penentuan sampel yaitu dimana bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2008).Dan yang
menjadi sampel adalah pengusaha bawang goreng di Desa Banyuanyar Lor,
Kab.Probolinggo, yang berjumlah 20 usaha bawang merah goreng.
Berdasarkan hasil penelitian ini menghasilkan R/C ratio sebesar 1,2 yang artinya
agroindustry bawang merah goreng efisien. Dan pengolahan bawang merah
goreng sendiri memberikan nilai tambah sebesar Rp. 8.500,56. Untuk BEP pada
agroindustry bawang goreng ini adalah BEP produksi sebesar 35 dan BEP harga
sebesar Rp.66.962,92 Sedangkan untuk analisis linier berganda dari beberapa
variabel yaitu X1. Harga bawang, X2.Bahan baku, X3.Tenaga kerja, X4.Umur,
X5.Pendidikan, X6.Pengalaman, yang mempengaruhi pendaptan (y) secara nyata
yaitu harga bawang goreng dan tenaga kerja
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat diberikan demi kemajuan
agroindustry bawang merah goreng di Kab. Probolinggo antara lain adalah :
1. Meningkatkan hasil produksi sehingga hasil pendapatan yang di peroleh
semakin naik dan lebih memperhitungkan lagi terhadap biaya yang akan
dikeluarkan sesuai kebutuhan agar memperoleh tingkat efisiensi usaha
yang lebih tinggi lagi.
2. Berdasarkan nilai tambah yang di peroleh, maka diharap pemilik industry
ini mampu mempertahankan atau meningkatkan kualitas produknya, yang
mana berharap agar memper oleh keuntungan yang lebih optimal lagi. | en_US |