Show simple item record

dc.contributor.authorMunawaroh, Azizatul
dc.date.accessioned2020-12-17T02:17:55Z
dc.date.available2020-12-17T02:17:55Z
dc.date.issued2020-12-15
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/917
dc.description.abstractIndonesia salah satu Negara yang pertaniannya sangat berperan penting terhadap perekonomian Nasional.Maka dari itu di Indonesia ini sangat bergantung pada hasil pertaniannya.Dalam perkembangan sector pertanian tidak cukup hanya meningkatkan produksi saja, tetapi juga meningkatkan nilai tambah, kualitas hasil, penyerapan tenaga kerja, dan keterampilan pengusaha agar meningkatkan pendapatan produksi yang mana melalukan usha agroindustri. Agroindustri salah satu kegiatan yang digunakan untuk mengolah bahan baku yang dihasilkan dari pertanian dari arti luas, tanaman pangan maupun non pangan, peternakan, dan perikanan. Untuk saat ini komoditas pertanian yang lebih berkembang yaitu produk holtikultura yang mana holtikultura salah satu subsector yang berpotensial. Komoditi ini bagian dari pertanian yaitu buah-buahan, sayur dan tanaman hias. Komoditi bawang merah ini termasuk dalam produk holtikultura, pada tanaman ini ditanam musiman yang banyak di tanamn di daerah yang memiliki ketinggian 10-250 meter diatas permukaan laut. Pengembangan bawang merah sangat dibutuhkan untuk dimanfaatkan ketika bawang merah mengalami persediaan yang melimpah yaitu saat panen raya.Pengembangan ini juga membantu agar pengangguran tidak semakin banyak dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan Penelitian 1.Untuk mengetahui efisiensi usaha agroindustri bawang merah goreng.2.Untuk mengetahui nilai tambah pada agroindustri bawang merah goreng. 3.Untuk mengetahui BEP pada agroindustri bawang merah goreng. 4.Untuk mengetahui factor – factor yang mempengaruhi keuntungan pada agroindustri bawang merah goreng. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Banyuanyar Lor, Kec. Dringu, Kab. Probolinggo.Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu sampling jenuh atau sensus.Teknik penentuan sampel yaitu dimana bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2008).Dan yang menjadi sampel adalah pengusaha bawang goreng di Desa Banyuanyar Lor, Kab.Probolinggo, yang berjumlah 20 usaha bawang merah goreng. Berdasarkan hasil penelitian ini menghasilkan R/C ratio sebesar 1,2 yang artinya agroindustry bawang merah goreng efisien. Dan pengolahan bawang merah goreng sendiri memberikan nilai tambah sebesar Rp. 8.500,56. Untuk BEP pada agroindustry bawang goreng ini adalah BEP produksi sebesar 35 dan BEP harga sebesar Rp.66.962,92 Sedangkan untuk analisis linier berganda dari beberapa variabel yaitu X1. Harga bawang, X2.Bahan baku, X3.Tenaga kerja, X4.Umur, X5.Pendidikan, X6.Pengalaman, yang mempengaruhi pendaptan (y) secara nyata yaitu harga bawang goreng dan tenaga kerja Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat diberikan demi kemajuan agroindustry bawang merah goreng di Kab. Probolinggo antara lain adalah : 1. Meningkatkan hasil produksi sehingga hasil pendapatan yang di peroleh semakin naik dan lebih memperhitungkan lagi terhadap biaya yang akan dikeluarkan sesuai kebutuhan agar memperoleh tingkat efisiensi usaha yang lebih tinggi lagi. 2. Berdasarkan nilai tambah yang di peroleh, maka diharap pemilik industry ini mampu mempertahankan atau meningkatkan kualitas produknya, yang mana berharap agar memper oleh keuntungan yang lebih optimal lagi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectBawang Merah Gorengen_US
dc.subjectAgroindustrien_US
dc.titleAnalisis Usaha dan Nilai Tambah Agroindustri Bawang Merah Goreng (Studi Kasus : Di Desa Banyuayar Lor, Kabupaten Probolingoen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record