dc.description.abstract | Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Indonesia memprodouksi 11,7 juta tangkai tanaman anggrek pada 2020. Jumlah tersebut turun 37,2% dari tahun sebelumnya yang mencapai 18,6 juta tangkai. Jawa Timur dinobatkan sebagai provinsi sentra tanaman anggrek pada 2020. Berdasarkan catatan BPS, produksi tanaman anggrek di Jawa Timur mencapai 4,25 juta tangkai, Provinsi Jawa Barat menyusul di posisi kedua dengan produksi sebanyak 4,07 juta tangkai pada 2020. Sentra pengembangan tanaman anggrek di Jawa Timur, adalah di Kota Batu, Kabupaten dan Kota Malang, Kota Blitar dan Kabupaten Pasuruan, yang di tanam pada dataran medium hingga dataran tinggi. Walaupun banyak genus anggrek yang ada, konsumen lebih cenderung memilih anggrek dari genus Dendrobium, Oncidium, dan Vanda dibandingkan genus Luisia, Eria, dan Cryptostylis karena perawatannya relatif mudah, lebih mudah dibungakan, dan memliki lebih banyak variasi bunga. Anggrek jenis Dendrobium merupakan anggrek yang biasa hidup pada daerah tropis dan relatif mudah dalam membudidayakannya. Anggrek jenis ini merupakan genus terbesar dari anggrek yang memiliki lebih dari 1300 spesies berbeda.
Sejalan dengan penjelasan diatas inilah yang menjadi dasar ketertarikan melakukan penelitian ini, dikarenakan di Jawa Timur produksi Anggrek yang menurun dan juga trend yang mulai berkurang namun di Kota Malang khususnya PT. Java Indo Arjuna masih tetap melakukan usaha Anggrek serta masih banyak kosumen yang berminat untuk membeli bunga Anggrek sebagai koleksi, hiasan rumah dan hobi. Oleh karena itu, diadakan penelitian dengan judul Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Anggrek Dendrodium ( Studi Kasus di PT. Java Indo Arjuna Kecamtan Singosari Malang ). Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen terhadap pembelian Anggrek di Kota Malang.
Penelitian ini dilakukan di PT. Java Indo Arjuna Kecamatan Singosari Malang pada bulan Agustus 2023. Dalam peneilitian ini metode pengambilan sample menggunakan teknik accidental sampling. Menurut Sugiyono (2008) Sampel yang baik antara 30 – 500 responden. Sehingga dalam penelitian ini sampel yang akan diambil sebesar 60 responden.. Metode pengumpulan data di daerah penelitian ini bersumber dari data primer dan literatur penunjang. Data primer diperoleh dari kuisioner sedangkan data literatur panjang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, internet, jurnal, skripsi serta sumber lain yang mendukung. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi, menjelaskan, dan mentabulasi data kuesioner.
Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa konsumen anggrek dendrodium dominan berjenis kelamin perempuan, dengan usia rata rata berumur 20 – 30 tahun, berpendidikan akhir sebagai sarjana, memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta, serta memiliki anggota keluarga sebanyak 3 – 4 orang, memiliki penghasilan perbulan Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 dan memiliki anggota keluarga sebanyak 3 – 4 orang. Faktor – faktor yang mempengaruhi pembelian anggrek di PT. Java Indo Arjuna adalah pekerjaan, selera, kualitas produk, promosi, pelayanan, proses, dan tampilan fisik.
Berdasarkan saran yang dapat diberikan kepada penelitian Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang belum tercantum didalam penelitian ini dan meneliti jenis – jenis anggrek lain, seperti anggrek bulan, anggrek vanda, anggrek cattleya. Diperlukan upaya dari perusahaan atau petani anggrek lain untuk mengembangkan dan menciptakan jenis anggrek baru dengan keidahan tersendiri agar dapat meningkatkan daya tarik konsumen serta para pecinta anggrek.
Kata Kunci : Faktor Faktor, Keputusan Pembelian, Anggrek Dendrodium | en_US |