Pembentukan Karakter Sosial Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler Badan Dakwah Islam (BDI) di SMP Negeri 25 Malang
Abstract
Pembentukan karakter sosial merupakan suatu hal yang penting dalam menyiapkan generasi yang unggul dan mampu bertahan dalam era globalisasi. Ekstrakulikuler Badan Dakwah Islam (BDI) bermanfaat bagi siswa yang mengikuti untuk mendapatkan dampak yang positif salah satunya dalam bidang karakter sosial Dengan adanya ekstrakulikuler Badan Dakwah Islam (BDI) yang diawasi oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan dibantu oleh kesiswaan serta kepala sekolah, akan membantu peserta didik memberikan dampak positif melalui penanaman karakter sosial pendidikan Islam yang ditanamkan melalui kegiatan Badan Dakwah Islam (BDI). Oleh karena itu, diperlukan analisis pembentukan karakter sosial yang diterapkan di SMPN 25 Malang. Adapun tujuan penelitian, yakni Untuk mendeskripsikan perencanaan dan pembentukan ekstrakulikuler Badan Dakwah Islam (BDI) dalam membentuk karakter sosial siswa di SMPN 25 Malang. Kemudian untuk menjelaskan faktor pendorong dan penghambat pembentukan karakter sosial siswa melalui program ekstrakulikuler Badan Dakwah Islam (BDI) di SMPN 25 Malang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari peneliti yang di dapatkan adalah: Fokus pertama, perencanaan pembentukan karakter sosial melalui kegiatan Ekstrakurikuler Badan Dakwah Islam (BDI) di SMPN 25 Malang terdiri dari pembuatan program kegiatan keagamaan. Program kegiatan yang direncanakan meliputi mempersiapkan kegiatan Salat Dzuhur berjamaah di masjid, mengkoordinir presensi salat dzuhur siswa, dan pengumpulan SERUMEGA (seribu rupiah menuju surga. Fokus kedua, pelaksanaan pembentukan karakter sosial pada SMPN 25 Malang telah berhasil menjadikan siswa-siswi menjadi lebih peduli, toleransi, percaya diri, dan komunikatif. Fokus ketiga, faktor pendorong, terdiri dari motivasi yang tinggi dari pembimbing maupun siswa-siswi pengurus Badan Dakwah Islam (BDI) didukung dengan adanya bantuan dari kepala sekolah SMPN 25 Malang. Sarana dan prasarana yang memadai mencakup berbagai aspek. Faktor penghambat seperti waktu, lingkungan, dan sifat siswa-siswi dapat dilihat dari beban akademik, dimana kurangnya waktu dari masing-masing siswa-siswi dalam membagi jam antara ekstrakurikuler Badan Dakwah Islam (BDI) dengan waktu belajar untuk menghadapi ujian sekolah.
Kata Kunci: Pembentukan Karakter Sosial, Guru Pendidikan Agama Islam, Badan Dakwah Islam