Pada saat ini pembentukan identitas individu siswa dapat dilihat dari beberapa aspek termasuk kegiatan favorit yang mereka lakukan di sekolah. Kegiatan favorit yang dipilih oleh siswa dapat mencerminkan dari bakat, minat, keterampilan, serta nilai-nilai mereka. Aktifitas yang mereka pilih dan menikmati dalam menjalankannya di lingkungan sekolah dapat menjadi bagian dari identitas individu mereka. Siswa kelas III MI Al-Ma’arif 11 Gunungrejo Singosari dianggap sebagai kelompok usia yang masih dalam tahap pembentukan identitas individu terutama pada rentanan usia 9-10 tahun. Selain dari itu, tempat favorit di sekolah menjadi bagian penting dari pembentukan identitas individu siswa dan berpengaruh terhadap place attachment mereka terhadap sekolah. Dari latar belakang penelitian di atas maka peneliti merumuskan masalah yakni: (1) apa saja kegiatan favorit siswa yang memiliki dampak pembentukan identitas individu siswa; (2) bagaimana place attachment dapat membentuk identitas individu siswa; dan (3) bagaimana timbal balik place attachment terhadap pembentukan identitas individu siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan model interaktif yang diawali dengan pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Lokasi penelitian ini di MI Al-Ma’arif 11 Gunungrejo Singosari. Objek penelitiannya yaitu siswa kelas III dan wali kelas. Hasil menunjukkan bahwa; (1) kegiatan favorit siswa kelas III yang memiliki dampak terhadap pembentukan identitas individu yang berkaitan dengan pembelajaran seperti membaca, menggambar, mewarnai, bermain peran, menulis jurnal pribadi. Hal ini berdampak pada siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat, mengembangkan keterampilan dan membangun identitas mereka; (2) pembentukan identitas individu siswa kelas III MI Al-Ma’arif 11 gunungrejo Singosari melalui Place attachment. Place attachment berperan terhadap lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan inklusif serta didukung oleh program-program seperti siswa pengurus kelas dan kegiatan ekstrakurikuler, memainkan peran penting dalam pembentukan identitas individu mereka; (3) timbal balik ditinjau dari interaksi antara siswa dan komunitas lokal membantu memperkuat place attachment, memperluas wawasan siswa, dan membentuk identitas individu mereka sebagai anggota masyarakat yang aktif dan peduli. Kata Kunci: Place Attachment, Kegiatan Favorit, Identitas Individu