Peningkatan Kompetensi Menulis Cerpen dengan Model Self Directed Learning pada Kelas XI-MIPA-7 SMAN 1 Kraksaan Probolinggo
Abstract
Pembelajaran merupakan proses yang terus berubah dan berkembang. Inovasi pembelajaran terus dilakukan untuk memenuhi perkembangan kebutuhan pendidikan. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA yang menggunakan kurikulum merdeka (kurmer) bertujuan untuk memenuhi sutau capaian yang disebut Capaian Pembelajaran (CP). Secara umum pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA ditujukan untuk mengembangkan kemampuan literasi berbahasa dan berpikir.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Permasalahan yang terjadi pada penelitian ini adalah kurangnya keterampilan siswa kelas XI MIPA 7 SMAN 1 Kraksaan dalam menggunakan teknologi pada pembelajaran menulis cerpen. Diferensiasi pembelajaran yang telah diterapkan oleh sekolah belum sepenuhnya dioptimalisasi oleh siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah beserta peningkatan hasil pembelajaran menulis cerpen menggunakan model self directed learning yang diadaptasikan dalam metode Sarapan. Pada penelitian ini ada beberapa tahapan guna menyelesaikan permasalahan belajar yang dialami siswa kelas XI MIPA 7 SMAN 1 Kraksaan. Proses pembelajaran menerapkan pembelajaran berdiferensiasi pada proses, konten dan produk. Pengembangan sikap siswa sesuai elemen mandiri dan kreatif berdasarkan Profil Pelajar Pancasila juga turut disoroti dalam penelitian ini
Hasil berdasarkan data yang didapatkan pada tes pratindakan menunjukkan dari 20 siswa yang berhasil menuntaskan KKM dengan angka 78 berjumlah 1 siswa atau 5% jika dalam bentuk prosentase. Sedangkan 19 lainnya belum dapat menuntaskan KKM dengan kategori nilai cukup sejumlah 12 siswa atau 60% dan siswa dengan kategori kurang berjumlah 7 siswa atau sebanyak 35% dari jumlah siswa. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 57,5. Hasil pembelajaran belum memenuhi nilai minimum atau tidak menuntaskan KKM meskipun 60% sudah dalam kategori cukup. Pelaksanaan tindakan siklus I menunjukkan hasil 15 dari 20 siswa atau 75% telah memenuhi kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh sekolah. Meskipun sebanyak 5 siswa atau 25% jika di prosentasekan masih belum menuntaskan KKM akan tetapi nilai rata-rata telah mencapai angka 78.Pembelajaran pada siklus II yang berfokus untuk memperbaiki kesalahan serta melengkapi kekurangan yang terjadi pada siklus I menunjukkan hasil peningkatan yang cukup signifikan. Terbukti sejumlah 20 siswa atau 100% jika dalam prosentase berhasil memenuhi kriteria ketuntasan minimum. Hasil belajar siswa menunjukkan angka rata-rata 89 dengan 16 siswa dengan kategori sangat baik, 3 siswa dengan kategori baik dan 1 siswa dengan kategori sempurna. Perolehan tersebut menunjukkan bahwa target pada siklus II telah tercapai.
Kata kunci : Menulis Cerpen, Metode Sarapan, Pembelajaran Berdiferensiasi, Self Directed Learning