dc.description.abstract | Pergeseran pola hidup masyarakat ke arah yang lebih mementingkan lingkungan dan kebutuhan kesehatan tubuh yang mampu menghadirkan dan meningkatkan minat masyarakat akan mengkonsumsi sayur. Persepsi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian sayuran di Superindo tentu saja dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya dari faktor sosial ekonomi konsumen dalam membeli sayuran dan juga faktor yang melekat pada keputusan pembelian sayuran di Superindo, dimana yang dimaksud ini adalah marketing mix nya. Super Indo menjalankan program perlindungan konsumen dengan mengacu pada tagline perusahaan yaitu Lebih Segar, Lebih Hemat, Lebih Dekat. Dari tagline tersebut memberikan suatu alasan penulis tertarik untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap marketing mix (bauran pemasaran) pembelian sayuran di Superindo. Hal ini didukung oleh pentingnya mengkonsumsi sayur dengan aman dan juga dilihat dari kualitas produk serta tempat berbelanja sayuran.
Penelitian ini bertujuan : (1) untuk mengetahui kondisi faktor-faktor sosial ekonomi konsumen. (2) untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap marketing mix (bauran pemasaran) di dalam mengambil keputusan pembelian sayuran di Superindo. (3) untuk mengetahui pengaruh faktor sosial ekonomi dan persepsi konsumen pada marketing mix (bauran pemasaran) terhadap keputusan pembelian.
Penelitian ini dilakukan di bulan Desember 2023 di Superindo Kota Malang. Sampel yang diambil sebanyak 90 orang dengan teknik Accidental Sampling menggunakan rumus Malhotra. Analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik responden dengan analisis deskriptif, untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap marketing mix (bauran pemasaran) dengan analisis deskriptif yang menggunakan skala likert dan untuk mengetahui pengaruh faktor sosial ekonomi dan persepsi konsumen pada marketing mix (bauran pemasaran) terhadap kuputusan pembelian menggunakan analisis regresi.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan dengan metode kuantitatif. Metode pengumpulan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling. Metode pengumpulan data terdapat 2 data yang digunakan, yaitu data primer dan data sekunder. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif karakeristik responden, analisis deskriptif denggan menggunakan skala likert, dan analisis regresi logistik.
Hasil penelitian pada tujuan pertama dengan menggunakan analisis deksriptif menjelaskan bahwa hasil identifikasi faktor sosial ekonomi usia konsumen yang membeli sayuran di Superindo terbanyak pada usia 20 - 25 tahun. Sebagian besar konsumen lebih banyak dari perempuan. Pendidikan konsumen rata-rata SMA. Pekerjaan konsumen rata-rata Ibu Rumah Tangga dan Pendapatan rata-rata di angka < Rp 2.000.000.
Hasil penelitian pada tujuan kedua dengan menggunakan analisis deskriptif skala likert, hasil analisis persepsi konsumen terhadap marketing mix (bauran pemasaran) menyatakan bahwa rata-rata konsumen pada variabel product (produk) setuju membeli sayuran dengan warna yang masih cerah dan segar. Pada variabel price (harga) menyatakan bahwa, rata-rata konsumen netral dengan harga sesuai kualitas sayuran dan terjangkau. Pada variabel place (tempat) menyatakan bahwa, rata-rata konsumen setuju dengan jarak Superindo yang menjadi kendala, kebersihan Superindo selalu di jaga, dan barang bawaan konsumen terjamin keamanannya. Pada variabel promotion (promosi) menyatakan bahwa rata-rata konsumen setuju Superindo memberikan informasi melalui promo koran atau Instagram. Pada variabel people (orang) menyatakan bahwa rata-rata konsumen setuju karyawan Superindo ramah dan tanggap dalam menjawab pertanyaan konsumen. Pada variabel process (proses) menyatakan bahwa rata-rata konsumen setuju karyawan Superindo melayani dengan baik. Pada variabel physical evidence (bukti fisik) menyatakab bahwa rata-rata konsumen sangat setuju dengan kemasan sayuran rapi dan selesai melakukan pembayaran diberi struk belanja.
Hasil penelitian pada tujuan ketiga dianalisis menggunakan regresi logistik dan dilakukan Uji Hosmer and Lemeshow menunjukkan nilai signifikan 0,092 > 0,05 artinya data penelitian sudah tepat, Uji Omnibus Test menunjukkan angka 0,002 < 0,05 artinya berpengaruh secara simultan, Uji R Square (Negelkerke,s R Square) diperoleh 0,558 atau 55,8 % sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Berdasarkan hasil Uji Wald melalui spss 23 dapat diketahui bahwa variabel persepsi konsumen dan faktor sosial ekonomi yang berpengaruh secara nyata terhadap keputusan pembelian sayuran di Superindo adalah Product (X1), Price (X2), Promotion (X4), Physical Evidence (X7), dan Jenis Kelamin (X9). Model persamaan regresi logistik diperoleh sebagai berikut :
Y = 52,592 + 1,885 X1 + (-1,167) X2 + (-0,746) X3 + (-1,947) X4 + (-0,400) X5 + (-0,937) X6 + 1,447 X7 + (-0,103) X8 + 3,583 X9 + (-24,955) X10 + (-0,617) X11 + (-20,797) X12 + e
Beberapa saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini yang pertama kepada Superindo hendaknya memperhatikan produk, harga, promosi dan tampilan fisik agar menarik minat konsumen dalam melakukan pembelian sayuran di Superindo. Saran yang kedua diberikan kepada penelii selanjutnya yakni dapat meneliti variabel lain seperti jumlah anggota keluarga, harga sayuran secara spesifik, dan jenis sayuran.
Kata Kunci : Persepsi Konsumen, Marketing Mix (bauran pemasaran), Pembelian Sayuran, Superindo Kota Malang | en_US |