Upaya Penanggulangan Terhadap Dampak Over Capacity Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Studi Kasus Di Lapas Kelas I Malang)
Abstract
Pada Skripsi Ini, Penulis Mengangkat Judul Upaya Penanggulangan Terhadap Dampak Over
capacity Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Studi Kasus di Lapas Klas I Malang) yang
Dilaatr Belakangi Oleh Maraknya Kasus kelebihan kapasitas yang rata-rata terjadi pada
keseluruhan Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia. Berdasarkan rumusan masalah sebagai
berikut: 1. Apa saja yang menjadi faktor penyebab terjadinya over capacity pada Lapas kelas I
Malang? 2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan over capacity di Lapas kelas I Malang terhadap
pemenuhan hak-hak narapidana? 3. Bagaimana kendala yang dihadapi serta upaya
penanggulangan Lapas kelas I Malang dalam menangani over capacity?
Jenis penilitian yang dilakukan disini adalah yuridis empiris, dengan pendekatan
penilitian yuridis sosiologis yang mana menitik beratkan pada kajian-kajian yang tujuannya
memperoleh pengetahuan hukum secara empiris dengan menggali langsung ke obyeknya. Dan
dengan sumber data primer dan sekunder serta memakai teknik pengumpulan data berupa
observasi, wawancara/interview, dikumentasi juga memakai teknik analisis data kualitatif.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa Faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya over capacity pada Lembaga Pemasyarakatan disebabkan terlalu banyaknya transferan
atau pemindahan terhadap tahanan dan narapidana oleh pihak penegak hukum (kejaksaan dan
kepolisian). Meskipun kenyataannya Lapas sendiri telah mengalami kelebihan kapasitas,
sedangkan pihak Lapas tidak memiliki kuasa/kewenangan untuk menolak adanya narapidana dan
tahanan yang dipindahkan. Serta Dampak over Capacity Lembaga Pemasyarakatan Kelas I
Malang meningkatkan risiko pelanggaran-pelanggaran mulai dari pelanggaran kode etik sampai
dengan pelanggaran yang dapat mengandung unsur pidana antara lain dapat memicu timbulnya
konflik antara warga binaan yang menyebabkan perkelahian. Over kapasitas juga berdampak
pada keadaan dimana mengakibatkan sulitnya para warga binaan pemasyarakatan untuk
beristirahat dan beraktifitas sehingga mengakibatkan terganggunya hak-hak warga binaan dan
menimbulkan penderitaan baru. Sedangkan itu upaya yang dilakukan Lapas Kelas I Malang ialah
melakukan upaya preventif reprensif.