Estimasi Biomassa dan Serapan Karbon di Hutan Kota Malabar Malang dan Coban Putri Kota Batu
Abstract
Persoalan utama yang dirasakan namun seringkali diacuhkan oleh masyarakat yang tinggal
di wilayah kota besar adalah terjadinya menurunnya kualitas udara. Pencemaran udara
disumbangkan oleh gas buangan kendaraan bermotor sebesar 60- 70%, oleh industri sebesar
10- 15%, dan sisanya berasal dari rumah tangga, kebakaran hutan, pembakaran sampah, dan
lain- lain. Selain dari sumber pencemar tersebut, juga disebabkan karena sumber serapan
alami,seperti pepohonan yang berfungsi menyerap gas buang (CO2) di wilayah perkotaan
sangat sedikit, bahkan pada beberapa pusat perkotaan tidak memiliki tegakan dan hanya
berupa bangunan.Tujuan dari penelitian ini adalah mengestimasi biomassa dan cadangan
karbon pada tegakan di hutan kota malabar dan coban putri. Metode yang digunakan pada
penelitianin ini adalah metode kuantitatif deskriptif dengan pengambilan data secara
eksploratif. Sampel diambil di dua lokasi berbeda yaitu hutan kota malabar dan coban putri
dengan ukuran plot 20× 20 cm sebanyak 3 petak. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
kandungan biomassa Hutan Kota Malabar sebesar 107.709,606 ton/ha, sedangkan nilai
biomassa pada Coban Putri memiliki nilai lebih tinggi yaitu 374.165,15 ton/ha. Cadangan
karbon pada coban putri yaitu sebesar 175.857,621 ton/ha dan nilai cadangan karbon hutan
kota malabar malang lebih kecil yaitu 50623,515 ton/ha. Analisis Perbandingan cadangan
karbon pada kedua lokasi menggunakan uji Mann Whitney dengan nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) 0,753 yang memiliki nilai lebih besar dari taraf signifikan, maka tidak memiliki
perbandingan yang signifikan. Hasil pengukuran faktor abiotik berupa suhu berkisaran
anatara 26 – 28 ºC, kelembaban udara berkisar 60 – 65%, intensitas cahaya berkisar antara
973 – 1377 lux, pH tanah 6, – 7,2 dan kelembaban tanah berkisar 50 – 80%. Sedangkan suhu
dicoban putri berkisar 18 - 25 ºC, kelembaban udara 80 – 88%, intensitas cahaya 821 – 1595
lux, pH tanah 6,4 – 7 dan kelembaban tanah berkisar 50 – 88%. Analisis uji korelasi
menunjukkan cadangan karbon memiliki hubungan yang kuat dengan kelembaban udara dan
kelembaban tanah.