Efektivitas Tanaman Kangkung Air (Ipomoea aquatica) Dan Tapak Dara Air (Ludwigia adscendens) Sebagai Fitoremediator Pada Air Sungai Tercemar Limbah Cair Tahu
Abstract
Industri tahu yang tidak mempunyai IPAL seringkali membuang air limbahnya langsung ke
sungai. Salah satu untuk memperbaiki kualitas air sungai akibat limbah cair tahu dengan cara
fitoremediasi memanfaatkan tanaman air. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
efektivitas, efisiensi, karakteristik fisik morfologi dan bobot biomassa tanaman kangkung
air (Ipomoea aquatica) dan tapak dara air (Ludwigia adscendens) dalam menurunkan
kualitas air sungai yang tercemar limbah cair tahu. Penelitian ini mengunakan penelitian
kuantitatif deskriptif dan metode eksperimental ex-situ menggunakan RAK yang terdiri atas
4 ulangan dan 5 perlakuan dalam waktu 3 minggu. Parameter yang diamati pH, suhu, TDS,
TSS dan BOD. Analisis data menggunakan uji ANOVA PAST secara deskriptif
menggunakan grafik atau diagaram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tanaman
kangkung air lebih efektif dibandingkan dengan tanaman tapak dara air dengan bobot
biomassa 100 gram dalam menurunkan kadar pH, suhu, TDS dan BOD kecuali pada kadar
TSS. Memenuhi persyaratan kualitas air sungai yang tertuang dalam PP RI No.22 Tahun
2021. Kondisi fisik tanaman kangkung air dan tapak dara air mengalami gejala klorosis.
Sedangkan biomassa akhir tanaman meningkat seiring dengan peningkatan bobot dan
perpanjangan waktu pemaparan. Disarankan untuk menggunakan variasi berat tanaman dan
masa tinggal yang lebih lama.