Peranan Hidrogen Peroksida sebagai Sterilan pada Media Bioreaktor untuk Pertumbuhan Planlet Anggrek Dendrobium sp. yang Diinduksi Nanobubbles O2
Abstract
Proses sterilisasi pada kultur jaringan dilakukan untuk menghindari kontaminasi, salah
satunya dapat menggunakan Hidrogen Peroksida (H2O2). H2O2 merupakan senyawa kimia
cair yang fungsi utamanya sebagai oksidator yang membunuh jamur dan bakteri. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan H2O2 sebagai sterilan pada media
bioreaktor terhadap pertumbuhan Dendrobium sp. planlet anggrek yang diinduksi oleh
Nanobubbles Oksigen (NBsO2). Bioreaktor adalah sistem pengembangan perbanyakan
tanaman transgenik serta produksi metabolit sekunder yang dapat menjaga ketersediaan
nutrisi dan oksigen yang seimbang bagi tanaman di dalam bioreaktor. NBs merupakan
nanoteknologi yang telah diterapkan di beberapa bidang, seperti kesehatan, pengelolaan
limbah, pertanian, dan lain-lain. NBs adalah gelembung gas nanoskopik dalam larutan atau
air yang memiliki ukuran lebih kecil dari beberapa ratus nanometer. Metode penelitian,
dengan dua variabel yaitu variabel terikat pertumbuhan anggrek dan variabel bebas NBs.
Pengukuran menggunakan tiga parameter yaitu persentase hidup tanaman, tinggi tanaman,
dan berat tanaman. Analisis data kualitatif dilakukan dengan membaca dan mengolah hasil
penelitian kemudian disajikan dalam bentuk gambar dan grafik. Sedangkan analisis data
kuantitatif dilakukan dengan pengolahan data observasional menggunakan analisis varians
(ANOVA). Apabila diketahui terdapat perbedaan yang nyata atau sangat nyata maka
dilanjutkan dengan uji Bonverroni dan Games Howell. Perlakuan H2O2 dapat memberikan
pengaruh terhadap persentase hidup tanaman dan mampu sebagai sterilan pada bioreaktor
dan mencegah terjadinya kontaminasi pada eksplan. NBsO2 memberikan pengaruh dengan
mampu meningkatkan percepatan pertumbuhan eksplan, baik terhadap tinggi, berat dan
persentase hidup. Perlakuan MN (MS+NBs) atau kombinasi memberikan hasil yang baik
pada parameter persentase kelangsungan hidup tanaman dengan nilai 100% dan tinggi
tanaman dengan tinggi 1,4 cm. Untuk parameter bobot tanaman, hasil tertinggi diperoleh
pada perlakuan M (MS) dengan bobot 0,104 g MS.