Representasi Perempuan Madura dalam Kumpulan Cerpen Paraban Tuah Karya Elok Teja Suminar: Kajian Feminisme
Abstract
Perempuan selalu menjadi pembahasan yang menarik dalam lingkugan
akademisi, karena perempuan selalu menjadi sebab dari terjadinya konflik yang
berkepanjangan. Bagaimana perempuan bergerak selalu ada batasan tertentu yang
sudah dibentuk oleh budaya patriarki, tentunya dalam hal ini menjadi menarik
bagaimana pandangan Masyarakat terhadap perempuan, dan bagaimana pandangan
perempuan terhadap lingkungan masyarakatnya. Kajian yang mendasar adalah
perempuan Madura dalam perspektif feminis. Adapun tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan seksualitas perempuan Madura, mendeskripsikan mitos
perempuan Madura dan terhadap tradisi dalam lingkungannya, mendeskripsikan
kedudukan perempuan Madura dari aspek cara berpenampilan, perjodohan, carok
dan lain sebagainya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik membaca,
mencatat, dan mengidentifikasi sesuai dengan pokok masalah yang ada di dalam
kumpulan cerpen Paraban Tuah tersebut. Metode penelitian bertujuan untuk
mendeteksi dan menganalisa data, berupa peristiwa tentang perempuan Madura
dalam kumpulan cerpen tersebut. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah
kumpulan cerpen Paraban Tuah karya Elok Teja Suminar dengan ketebalan buku
122 halaman yang diterbitkan oleh Basabasi, Banguntupan Bantul, Yogyakarta
pada tahun 2021.
Hasil dari penelitian ini secara keseluruhan ada 10 indikator, adapun fokus
penelitian yang pertama ada 4 indikator seksualitas perempuan Madura dalam
kumpulan cerpen Paraban Tuah karya Elok Teja Suminar yaitu 1) Dimensi embrio
seksualitas, 2) Segregasi kerja dan moralitas seksual perempuan Madura, 3)
Kehormatan perempuan Madura, 4) Poligami sebagai kultur normatif. Indikator
selanjutnya adalah mitos perempuan Madura dalam kumpulan cerpen paraban tuah
karya elok Teja Suminar yaitu 1) Mitos perawan tua . Kemudian ada 5 kedudukan
perempuan Madura dalam kumpulan cerpen paraban tuah karya Elok Teja Suminar
yaitu 1) Carok sebagai salah satu pembelaan terhadap perempuan Madura, 2) Cara
berpenampilan, 3) Harga diri perempuan Madura, 4) Kultur perjodohan terhadap
perempuan Madura, 6) Larangan berpendidikan formal dan kultur nikah muda.
Penelitian ini memiliki kebermanfataan terhadap kalangan akademisi,
pelajar atau mahasiswa salah satunya menjadi bahan kajian , dalam memandang
perempuan Madura perspektif feminisme. Perempuan Madura memiliki keunikan
tersendiri , khususnya dalam memandang perempuan Madura selalu menjadi poros
utama dalam sebab terjadinya konflik di Madura.