Nilai Pendidikan Karakter dalam Hadih Maja dan Pemanfaatannya Sebagai Alternatif Bahan Ajar Teks Puisi Rakyat.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis nilai-nilai
pendidikan karakter dalam Hadih Maja serta memanfaatkannya sebagai
alternatif bahan ajar teks puisi rakyat di sekolah. Pendidikan karakter menjadi
topik penting dalam pendidikan karena tidak hanya fokus pada pengetahuan
akademik tetapi juga pada pembentukan kepribadian peserta didik. Sastra,
khususnya sastra lisan seperti Hadih Maja, memiliki potensi besar dalam
menanamkan nilai-nilai karakter yang baik. Hadih Maja, sebagai salah satu
bentuk sastra lisan Aceh, mengandung banyak nilai moral, etika, dan ajaran
agama yang relevan dengan pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif deskriptif dengan sumber data primer dari buku Hadih Maja
karya Iskandar Norman dan sumber data sekunder wawancara. Prosedur
pengumpulan data dilakukan dengan pembacaan, pencataan, klasifikasi data, dan
wawancara. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan
penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hadih Maja
mengandung 15 jenis nilai pendidikan karakter yaitu religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, peduli sosial, dan
tanggung jawab. Nilai pendidikan karakter yang dominan dalam Hadih Maja
adalah nilai religius. Fungsi dari nilai-nilai pendidikan karakter dalam Hadih
Maja mencakup berbagai aspek kehidupan seperti membentuk karakter yang
baik, membangun kepercayaan, menciptakan harmonisasi sosial, dan
meningkatkan kesadaran budaya serta spiritual. Pemanfaatan Hadih Maja
sebagai bahan ajar diharapkan dapat meningkatkan minat peserta didik terhadap
sastra, serta memperkuat karakter melalui nilai-nilai yang terkandung dalam
Hadih Maja. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan pengajaran teks puisi
rakyat yang memanfaatkan Hadih Maja dapat diterapkan di SMP/MTs, terutama
di Aceh, untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan karakter yang
baik pada peserta didik. Selain itu, penelitian ini menggarisbawahi pentingnya
kolaborasi antara guru, peneliti, dan masyarakat dalam pengembangan dan
penerapan bahan ajar yang berbasis nilai-nilai karakter