Implementasi Pengembangan Keterampilan Berbicara Pada Kelas Mulltimedia di MI Khadijah Malang
Abstract
Pengembangan keterampilan berbicara di MI Khadijah Kota Malang
memiliki model penerapan yang menarik. Implementasi keterampilan berbicara
didesain dalam ruang lingkup kelas multimedia. Dengan desain kelas multimedia,
keterampilan berbicara tidak sekedar diajarkan sebagai alat untuk berkomunikasi
dengan baik. Melalui program tersebut, keterampilan berbicara dimanfaatkan
sesuai dengan kebutuhan zaman dengan teknologi yang semakin berkembang.
Media sosial menjadi sarana aplikasi komunikatif berbasis konten pembelajaran
yang mencirikan keterampilan berbicara sebagai modal utama dalam
menyampaikan informasi maupun media hiburan dan seni yang masih minim
dilakukan pada lembaga pendidikan setingkat sekolah dasar.
Tujuan penelitian ini untuk (1) mendeskripsikan model pengembangan
pembelajaran keterampilan berbicara pada kelas Multimedia di MI Khadijah
Malang (2) mendeskripsikan proses penerapan model pengembangan pembelajaran
keterampilan berbicara pada kelas multimedia di MI Khadijah Malang, dan (3)
mendeskripsikan hasil penerapan program kelas multimedia dalam
mengembangkan keterampilan berbicara siswa di MI Khadijah Malang.
Implementasi pengembangan keterampilan berbicara pada kelas multimedia
di MI Khadijah Malang ini dikaji menggunakan penelitan desktiptif kualitatif jenis
studi etnometodologi dengan proses analisis studi setting institusional yang
berfokus pada interaksi-interaksi sosial yang membentuk perubahan sosial dan
berimplikasi pada peningkatan status sosial. Tahap analisis data menggunakan
mengkaji perihal perilaku-perilaku alamiah guru dan siswa, serta menggunakan
analisis percakapan dengan tahapan indeksibilitas, refleksibilitas dan aksi
kontekstual berdasarkan teori Harrold Garfinkel (Susilo, 2017).
Dapat diketahui, berdasarkan analisis data ditemukan bahwa pengembangan
keterampilan berbicara yang digunakan menggunakan model pembelajaran Project
based learning (PjBL) dengan kajian etnometodologi model studi setting
institusional yang mencirikan tentang proses pengembangan antar individu guru
pembina dan siswa kelas multimedia. Kemudian pada aspek penerapan proses
pengembangan keterampilan berbicara dengan analisis percakapan ditemukan
bahwa guru pembina menggunakan pola komunikasi asertrif dan campur kode
bahasa jawa dan bahasa Indonesia untuk menjaga kedekatan dan rasa semangat agar
tujuan pembelajaran tercapai. Pada komponen hasil pengembangan ditemukan
bahwa melalui implementasi pembelajaran berbasis proyek yang terdapat di kelas
multimedia pengembangan keterampilan berbicara berhasil dilakukan dengan
adanya berbagai karya berupa konten media sosial dan berbagai prestasi yang telah
dicapai oleh guru maupun siswa.