Pengembangan Soft Skill Peserta Didik Melalui Program Ekstrakurikuler di MI Miftahul Ulum Ampeldento
Abstract
Tahap pertama yang akan menjadi dasar dan kuat untuk pengembangan karakter dan mempengaruhi kesuksesan dimasa yang akan datang seseorang adalah pendidikan dasar. Dengan demikian, untuk meletakkan dasar yang kuat dan tanpa cacat, semua pendidik di sekolah dasar harus menunjukkan dedikasi yang kuat dan sempurna. Selain itu, karakter adalah kualitas bawaan yang mempengaruhi ucapan, tindakan, dan ide seseorang ketika mereka berinteraksi dengan makhluk hidup lain merupakan bagian penting dalam membentuk karakter seseorang. Karena itu, karakter seseorang akan mencerminkan hubungannya dengan lingkungan sekitar, termasuk makhluk hidup lainya. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, diharapkan adanya integrase antara dua keterampilan ini, yaitu kompetensi hard skill dan soft skill.
Dari latar belakang tersebut, maka peneliti telah menerumuskan masalah yakni tentang bagaimana perencanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam membentuk soft skill peserta didik di MI Miftahul Ulum Ampeldento, bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam membentuk soft skill peserta didik di MI Miftahul Ulum Ampeldento, Bagaimana evaluasi kegiatan ekstrakurikuler dalam membentuk soft skill peserta didik di MI Miftahul Ulum Ampeldento.
Untuk mencapai fokus penelitian diatas, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Sementara itu untuk pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, yang mana pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang ada dalam suatu gejala pada objek yang diteliti merupakan proses mendokumentasi berbagai elemen yang diamati secara teratur dan terstruktur. Hal ini mencakup identifikasi, pengelompokkan, dan analisis komponen-komponen tersebut agar memudahkan pemahaman serta evaluasi terhadap fenomena yang diteliti. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua aspek yang relevan tercatat dengan rinci dan konsisten, sehingga memudahkan penelitian lebih lanjut dan memungkinkan penarikan kesimpulan yang akurat, kemudian metode wawancara, yang mana proses berupa Tanya jawab tatap untuk memperoleh informasi atau pendapat secara lisan dari seorang informan,metode selanjutnya yaitu dokumentasi yang mana seperangkat alat bantu atau instrument untuk pengambilan data-data berupa foto, rekaman, grafik, catatan dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil temuan peneliti di MI Miftahul Ulum Ampeldento yakni: (1) Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam membentuk soft skill peserta didik di MI Miftahul Ulum Ampeldento adalah dilaksanakan disetiap perencnaan semester dilakukan setelah pembagian rapor, khusunya ketika merencanakan implementasi kegiatan ekstrakurikuler dipertemuan (raker). Jadwal kerja ini disusun setiap tahun, dan setiap semester berikutnya akan disusun rancangan kerja yang baru. Yang dipersiapkan oleh kepala sekolah sebelum melakukan kegiatan ekstrakurikuler adalah mencari dan memilih guru ekstrakurikuler yang sesuai dengan keahliannya dan ditetapkan dengan surat keputusan (SK) setiap tahun: membuat jadwal kegiatan, menyiapkan fasilitas, dan menyiapkan administrasi kegiatan. (2) Pelaksanaan kegiatan kkstrakurikuler dalam membentuk soft skill peserta didik di MI Miftahul Ulum Ampeldento dilakukan setiap hari sabtu pukul 09:00 hingga 11:00 setelah itu dipisah menjadi beberapa kelas yang dimana kelas tersebut sudah dipilih yang di minati peserta didik. (3) Evaluasi kegiatan esktrakurikuler dalam membentuk soft skill peserta didik di MI Miftahul Ulum Ampeldento diadakan setiap tahun berlangsung dengan lancar dalam mencapai tujuan kegiatan ekstrakurikuler. Setiap tahun ada perubahan dan juga tambahan kegiatan ekstrakurikuler, siswa diajak untuk berpatisipasi dalam kompetisi yang sesuai dengan cabang yang mereka pilih disekolah, mereka berhasil meraih prestasi yang memuaskan dan dapat meningkatkan pengalaman serta pengembangan soft skil peserta didik.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu: (1) perencanaan kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dengan baik dari mencari guru pembina ekstrakurikuler, menetapkan surat keputusan (SK), menyusun rancangan kerja, menentukan waktu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. (2) pelaksaanan kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan diluar jam pembelajaran sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler dibagi menjadi dua yaitu ekstrakurikuler wajib dan pilihan, yang ekstrakurikuler wajib yaitu pramuka sedangkan yang lainya pilihan. (3) evaluasi kegiatan ekstrakurikuler dilakukan setiap tahun dengan tujuan meningkatkan pengalaman dan pengembangan soft skill peserta didik.
Kata kunci: Soft Skill Peserta didik, Program Ekstrakurikuler