Sistem jaringan pipa merupakan komponen utama dari sistem distribusi air bersih yang digunakan untuk mengalirkan/mendistribusikan air. (E. N.Noerhayati et al., n.d.). Namun, Pada kenyatanya instalasi distribusi air sering kali ditemukan tekanan air yang kurang khususnya pada gedung tinggi, sehingga debit aliran air mengalir dengan debit yang kecil terutama pada lantai teratas bangunan. Hal ini dikarenakan tekanan air bersih yang digunakan dibawah tekanan minimum yang disyaratkan, sehingga pada perancangan sistem distribusi air dibutuhkan sistem distribusi yang sesuai dengan jenis bangunan mulai dari penampung air (Ground water tank / Roof tank) hingga sistem pemipaan agar tekanan dan debit pengaliran air bersih pada setiap lantai dapat terpenuhi. Studi alternatif perencanaan ini dilakukan pada proyek pembangunan gedung Auditorium Universitas Brawijaya. Teknik yang digunakan dalam perencanaan yaitu menggunakan teknik perhitungaan disain manual dan mengevaluasi hasil desain menggunakan aplikasi Pipe Flow Expert. Hasil perhitungan dalam studi alternatif ini didapatkan debit kebutuhan air bersih adalah atau 〖 65,208 m〗^3/hari dan debit air buangan yang dihasilkan yaitu 52,166 m^3/hari. Kapasitas efektif Penampung air bawah (Ground Water Tank) untuk air bersih CWT 300 m^3/hari dan kapasitas RWT adalah 250 m^3/hari. Kapasitas efektif penampung air atas (Roof Tank) adalah sebesar 16 m^3/hari Kapasitas efektif bak ekualisasi 3,375 m^3. Sistem distribusi air bersih menggunakan pipa PPR dan pada sistem pembuangan menggunakan pipa PVC AW. Hasil evaluasi desain menggunakan software pipe flow expert menunjukkan v<2 m/s, hal ini menunjukan bahwa desain dapat digunakan pada lapangan dan aman. Kata Kunci : Air Bersih, Air Buangan, Ground Water Tank, Roof Tank