Representasi Nasionalisme pada Film “Susi Susanti – Love All” dalam Perspektif Semiotika Roland Barthes

Dalam rangka peningkatan layanan dan perbaikan sistem, mohon maaf untuk sementara waktu Repositori UNISMA tidak dapat diakses secara optimal.

Show simple item record

dc.contributor.author Perdana, Rika Ayu
dc.date.accessioned 2022-09-19T01:43:32Z
dc.date.available 2022-09-19T01:43:32Z
dc.date.issued 2022-08-25
dc.identifier.uri http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/5274
dc.description.abstract Fokus penelitian ini adalah kajian semiotik representasi nasionalisme pada film “Susi Susanti – Love All”. Mendasari pada konsep representasi dan makna nasionalisme, penelitian ini ingin menemukan dan mendeskripsikan hal-hal yang merepresentasikan makna nasionalisme pada film tersebut. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif menggunakan pendekatan semiotik Roland Barthes. Unit analisis dalam penelitian ini adalah kata (dialog), gambar (simbol), dan suara. Data yang dimaksud dalam penelitian ini bersumber dari film Susi Susanti - Love All yang akan diuraikan (dibahasakan) dari kondisi asalnya yang berupa proyeksi layar berbentuk visual atau gambar bergerak. Data tersebut bisa berbentuk verbal ataupun nonverbal, yaitu berupa adegan atau pun simbol-simbol tanda tertentu. Menggunakan metode semiotika Roland Barthes, penelitian ini menemukan bahwa: 1) makna denotasi, konotasi, dan mitos yang merepresentasikan nasionalisme pada film Susi Susanti – Love All bisa dilihat baik melalui gambar/simbol, adegan, dan atau dialog. Dan 2) representasi nasionalisme pada film Susi Susanti – Love All disajikan baik secara verbal maupun non verbal. Pada gambar/simbol bisa diketahui dari adanya bendera merah-putih, tempat ibadah, patung. Pada adegan dijumpai adanya nilai-nilai dogmatik menjaga persatuan dan kesatuan. Pada berbagai dialog mencerminkan doktrin unggulnya bangsa sendiri dan kemauan berkorban untuk bangsa dan negara. Representasi secara verbal ditunjukkan antara lain pada dialog untuk meraih kemenangan bagi Indonesia hingga pengakuan sebagai orang Indonesia meskipun belum mendapatkan kejelasan status kewarganegaraan. Sedangkan non verbal seperti simbol bendera merah-putih, patung Lapangan Banteng dan Tugu Monas, serta menancapkan pin bendera di atas gambar peta negara selain indonesia. Semua simbol dan atau tanda itu merepresentasikan nasionalisme. en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Universitas Islam Malang en_US
dc.subject Representasi en_US
dc.subject Semiotika en_US
dc.title Representasi Nasionalisme pada Film “Susi Susanti – Love All” dalam Perspektif Semiotika Roland Barthes en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Kolom Pencarian


Browse

My Account