Studi Molecular docking Potensi Anti-Adhesi dan Anti-Biofilm Turunan Flavonoid dan Asam Fenolat Bunga Hibiscus sabdariffa dalam Menghambat Protein Leca dan Lasr Pseudomonas aeruginosa

Dalam rangka peningkatan layanan dan perbaikan sistem, mohon maaf untuk sementara waktu Repositori UNISMA tidak dapat diakses secara optimal.

Show simple item record

dc.contributor.author Mochsen, Iqbal Ismail
dc.date.accessioned 2022-10-20T02:42:30Z
dc.date.available 2022-10-20T02:42:30Z
dc.date.issued 2022-08-25
dc.identifier.uri http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/5596
dc.description.abstract Iqbal Ismail Mochsen, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, Agustus 2022. Kaempferol-3-O-Sambubioside Bunga Hibiscus sabdariffa Mampu Menghambat Protein Binding Galactose (LecA) dan Transcriptional Activator (LasR) Pseudomonas aeruginosa : Studi In Silico. Pembimbing 1: Rio Risandiansyah. Pembimbing 2: Yoni Rina Bintari. Pendahuluan : Infeksi nosokomial karena P. aeruginosa terjadi akibat pembentukan adhesi dan biofilm yang diperantarai protein binding galactose (LecA) dan transcriptional activator LasR. Senyawa aktif bunga H. Sabdariffa dapat berperan sebagai anti-biofilm, namun mekanisme anti-adhesi dan anti-biofilm pada P. aeruginosa belum diketahui sehingga studi ini perlu dilakukan. Metode : Penelitian komputasi In Silico dengan Molecular Docking (AutoDock Vina) dilakukan pada protein LecA (5D21) dan LasR (4NG2) dengan GalAxG3PS dan ZINC00011544 sebagai kontrol. Sebanyak 21 senyawa aktif bunga H. sabdariffa ditambatkan dan dievaluasi efektifitas ikatan dibanding kontrol dengan menilai energi ikatan bebas (∆G) dan residu asam amino. Selain itu juga diprediksi sifat fisikokimia dengan Lipinski Rule of Five dan profil farmakokinetik dengan ADMET. Hasil : Senyawa terbaik dilihat berdasarkan energi ikatan bebas dan kesamaan interaksi dengan kontrol. Senyawa terbaik yang berpotensi sebagai anti-adhesi terhadap protein LecA yaitu Tiliroiside (∆G -6.9 kkal/mol, 25%), Kaempferol-3-O-sambubioside (∆G -6.7 kkal/mol, 37,5%), dan 4-Caffeoylquinic acid (∆ -6,1 kkal/mol, 25%) sedangkan yang berpotensi sebagai anti-biofilm terhadap LasR protein yaitu Kaempferol-3-O-rutinoside (∆G -8.4 kkal/mol, 44%), Quercetin-3-rutinoside (∆G -8.3 kkal/mol, 55%), dan Kaempferol-3-O-sambubioside (∆G -7,7 kkal/mol, 22%). Semua senyawa terbaik juga telah terbukti berdasarkan penelitian sebelumnya memiliki sifat antibakteri. Berdasarkan aspek fisikokimia hanya senyawa 4-Caffeoylquinic acid yang memenuhi hukum 5 lipinski yang dilihat berdasarkan BM, Log P, HBA, dan HBD sedangkan berdasarkan prediksi ADMET semua senyawa terbaik tidak memenuhi. Kesimpulan : Senyawa aktif Kaempferol-3-O-sambubioside pada bunga H. sabdariffa mempunyai potensi sebagai anti-adhesi dan anti biofilm pada protein lecA dan LasR namun tidak dapat dijadikan sebagai kandidat obat. Kata Kunci : LecA; LasR; GalAxG3PS; ZINC00011544. en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Universitas Islam Malang en_US
dc.subject LecA en_US
dc.subject LasR en_US
dc.subject GalAxG3PS en_US
dc.subject ZINC00011544 en_US
dc.title Studi Molecular docking Potensi Anti-Adhesi dan Anti-Biofilm Turunan Flavonoid dan Asam Fenolat Bunga Hibiscus sabdariffa dalam Menghambat Protein Leca dan Lasr Pseudomonas aeruginosa en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Kolom Pencarian


Browse

My Account