Upaya Pesantren dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah (Studi Kasus di Yayasan Ponpes SPMAA Turi Lamongan

Dalam rangka peningkatan layanan dan perbaikan sistem, mohon maaf untuk sementara waktu Repositori UNISMA tidak dapat diakses secara optimal.

Show simple item record

dc.contributor.author Salvatore, Alfa Alfin
dc.date.accessioned 2022-11-15T03:47:36Z
dc.date.available 2022-11-15T03:47:36Z
dc.date.issued 2022-07-15
dc.identifier.uri http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/5939
dc.description.abstract Upaya pesantren yang diperankan oleh pengasuh adalah sebuah usaha yang dilakukan dengan sengaja berupa bimbingan pengajaran dan bimbingan keteladanan terhadap para santri agar kelak setelah usai menjalani masa jenjang pendidikan pesantren dapat mengamalkan apa yang dipahami dan pelajari secara keseluruhan Keluarga sakinah merupakan kehidupan berumah tangga yang diharapkan setiap pasangan suami istri berupa ketenangan dan ketentraman hidup bersama keluarga dengan dilandasi ilmu agama. Yayasan Pondok Pesantren SPMAA (Sumber Pendidikan Mental Agama Allah) Turi Lamongan telah menjadikan konsep keluarga sakinah dalam berumah tangga sebagai budaya dan muatan lokal internal untuk kemudian diaplikasikan kedalam keluarga oleh para santri. Budaya mewujudkan keluarga sakinah oleh pesantren diwujudkan melalui pernikahan yang dilakukan oleh para santri dalam bentuk perjodohan yang disebut nikah misi atau rahmat pura. Berdasarkan potret di zaman milenial saat ini pergaulan bebas sudah menjadi hal yang lumrah diantaranya yaitu kebiasaan pacaran yang dianggap suatu hal yang wajar, dan setelah menjalin hubungan beberapa bulan atau tahun merasa sudah saling memahami dan mengerti satu sama lain kemudian melanjutkan ke jenjang pernikahan dengan bermodalkan cinta dan dua hal tersebut. Maka, tidak lagi heran jika kemudian hubungan pasangan suami istri kandas ditengah jalan atau disebut cerai, setelah menemui berbagai dinamika persoalan dalam rumah tangga yang tidak pernah terpikir dan terbayangkan sebelumnya, mulai dari perselisihan dan pertengkaran terus menerus, meninggalkan salah satu pihak, dan faktor ekonomi. Dari latar belakang penelitian diatas maka peneliti merumuskan masalah, bentuk upaya pesantren dalam menciptakan keluarga sakinah di Yayasan Ponpes SPMAA Turi Lamongan, dan implikasi ajaran pesantren terhadap terciptanya keluarga sakinah di Yayasan PonPes SPMAA Turi Lamongan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang bentuk upaya pesantren dalam menciptakan keluarga sakinah di Yayasan Ponpes SPMAA Turi Lamongan, mendeskripsikan implikasi ajaran pesantren terhadap terciptanya keluarga sakinah di Yayasan Ponpes SPMAA Turi Lamongan. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas penelitian dilakukan dengan jenis penelitian studi kasus dan pendekatan kualitatif. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, yaitu pengamatan yang merupakan aktivitas penelitian fenomena yang dilakukan secara sistematis, metode wawancara yang merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan jalan Tanya jawab secara lisan dengan sumber penelitian, dan metode dokumentasi yaitu mencari data berupa gambar dan data-data tertulis. Dalam penelitian ini ditemukan data bentuk upaya pesantren dalam menciptakan keluarga sakinah di Yayasan Ponpes SPMAA Turi Lamongan ialah keteladanan dan pengajaran berupa (1) Melawan atau mengekang hawa nafsu yang ada pada diri dengan ikhtiar tirakat, (2) Mencontoh kehidupan sederhana keluarga Rasulullah Muhammada SAW, (3) Menjadikan diri bermanfaat untuk diri lain dengan mengajak kepada kebaikan, (4) Memiliki pasangan hidup yang shalih/shalihah, (5) Senantiasa merasa cukup, (6) Kasih sesama dan rukun kepada keluarga serta tetangga, (7) Mengingat akan datangnya kematian. Adapun implikasi ajaran ialah (1) Pasangan suami istri santri berkeluarga dapat menerapkan perilaku hidup tenang dalam rumah tangga, (2) Pasangan suami istri santri berkeluarga terbiasa sabar, saling mengalah dan memahami dalam hal cobaan hidup yang menimpanya, (3) Pasangan suami istri santri berkeluarga siap untuk berani miskin tidak sempat kaya, sehingga terbiasa untuk hidup sederhana (4) Pasangan suami istri santri berkeluarga bisa mengontrol diri memilah antara keinginan dan kebutuhan. Kata Kunci : Upaya Pesantren, Mewujudkan Keluarga Sakinah en_US
dc.language.iso other en_US
dc.subject Pendidikan Agama Islam en_US
dc.subject Hukum Keluarga Islam en_US
dc.subject Upaya Pesantren en_US
dc.subject Mewujudkan Keluarga Sakinah en_US
dc.title Upaya Pesantren dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah (Studi Kasus di Yayasan Ponpes SPMAA Turi Lamongan en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Kolom Pencarian


Browse

My Account