Hubungan Kadar C-Reactive Protein dan Glukosa Darah Sewaktu dengan Lama Rawat Inap dan Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di RSI Universitas Islam Malang
JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.
Dalam rangka peningkatan layanan dan perbaikan sistem, mohon maaf untuk sementara waktu Repositori UNISMA tidak dapat diakses secara optimal.
Hubungan Kadar C-Reactive Protein dan Glukosa Darah Sewaktu dengan Lama Rawat Inap dan Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di RSI Universitas Islam Malang
Dwi Amalia Permadani. Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, 21 Desember 2022. Hubungan Kadar C-Reactive Protein Dan Glukosa Darah Sewaktu Dengan Lama Rawat Inap Dan Tingkat Kesembuhan Pasien COVID-19 di RSI Universitas Islam Malang. Pembimbing 1: Shinta Kusumawati. Pembimbing 2: Dicky Kurniawan Tontowiputro.
Pendahuluan: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan menjadi pandemi di Indonesia pada tahun 2020. Untuk meminimalisir perburukan, perlu dilakukan pemeriksaan yang cepat dan murah, seperti C-Reactive Protein (CRP) dan glukosa darah sewaktu (GDS). CRP merupakan salah satu marker inflamasi pasien COVID-19, sedangkan GDS merupakan salah satu marker pemeriksaan diabetes melitus sebagai komorbiditas COVID-19. Pasien COVID-19 dengan diabetes diikuti dengan kadar CRP yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan C-Reactive Protein dan glukosa darah sewaktu terhadap lama rawat inap dan tingkat kesembuhan pasien COVID-19.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional analitik secara cross sectional menggunakan data sekunder rekam medis pasien COVID-19 (n=150) di RSI Universitas Islam Malang yang dibagi dalam dua kelompok penelitian yaitu CRP dan GDS. Lama rawat inap diukur berdasarkan interval lamanya rawat inap di rumah sakit yang dibagi menjadi kategori pendek (≤14 hari) dan panjang (>14 hari), sedangkan tingkat kesembuhan dilihat berdasarkan hasil akhir perawatan dengan kategori sembuh dan meninggal. Data yang didapatkan kemudian dianalisis dengan uji komparasi dan korelasi dengan p<0.05 dianggap signifikan.
Hasil: Hasil CRP pada kelompok GDS tidak didapatkan korelasi (r=0.147 (p=0.509)). Hasil rawat inap pada kelompok CRP tidak didapatkan korelasi (r=0.080 (p=0.618)) dan pada kelompok GDS tidak didapatkan korelasi (r=0.045 (p=0.857)). Hasil tingkat kesembuhan pada kelompok CRP tidak didapatkan korelasi (r=0.003 (p=0.999)) dan pada kelompok GDS didapatkan korelasi (r=0.224 (p=0.019)). Komorbiditas berkorelasi cukup kuat dengan GDS (r=-0.417 (p=0.000)). Hasil ini menunjukkan bahwa adanya komorbiditas berhubungan pada perubahan kadar glukosa darah sewaktu dan menyebabkan tingkat kesembuhan pada pasien COVID-19 di RSI Universitas Islam Malang.
Kesimpulan: Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di RSI Universitas Islam Malang berhubungan dengan perubahan kadar glukosa darah sewaktu yang dipengaruhi oleh komorbiditas.
Kata Kunci: COVID-19; C-Reactive Protein; Glukosa Darah Sewaktu; Lama Rawat Inap; Tingkat Kesembuhan.