Show simple item record

dc.contributor.authorFahmi, Haidar Nuril
dc.date.accessioned2023-05-11T02:15:38Z
dc.date.available2023-05-11T02:15:38Z
dc.date.issued2023-02-17
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/7151
dc.description.abstractBahasa yang digunakan pada teks sastra berbeda dengan bahasa yang ada pada teks non sastra, hal ini disebabkan karena pada teks sastra, penggunaan bahasa digunakan dengan cermat. Bahasa yang digunakan pada teks sastra yang satu dengan yang lain berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh gaya yang digunakan oleh setiap pengarang. Tujuan menyampaikan gagasan membuat setiap orang mempunyai cara atau gaya yang berbeda dalam penggunaan bahasanya. Kajian yang berkaitan denga majas dan citraan perlu dilakukan karena, selain sebagai unsur penentu gaya seorang pengaran juga merupakan unsur pembangun sebuah novel. Sebuah novel tidak akan terlepas dari unsur pembangunya. Penelitian ini dikatakan kualitaif karena pertama, pendekatan kualitatif dipilih karena data diambil dari latar alamiah, yang artinya penelitian dilakukan dengan tidak melakukan manipulasi dan kontrol yang ketat. Data penelitian berupa pemajasan dan citraan yang dikumpulkan secara kontinu dan intensif. Kemudian data tersebut dijelaskan dalam bentuk kata-kata yang kemudian dianalisis dengan apa adanya tanpa manipulasi, kemudian peneliti menguraikan secara rinci dan menarik kesimpulan. Sumber data pada penelitian ini di dapat dari kutipan-kutipan yang diambil dari novel. Data penelitian ini berupa kutipan verbal yang diambil dari novel Orang-Orang Biasa. Prosedur pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi atau kajian kepustakaan (library research), dalam hal ini kajian terhadap teks novel Orang-Orang Biasa karya Andrea Hirata. Novel ini menjadi sumber data utama atau sumber primer dalam penelitian ini. Penggunaan majas dalam novel Orang-Orang Biasa karya Andrea Hirata antara lain penggunan majas simile, metafora, personifikasi, sinekdoki, pararelisme, anafora, asidenton, hiperbola, litotes, sarkasme dan pernyataan retoris. Ada 15 penggunaan majas simile, 8 majas metafora, 18 majas personifikasi, 2 majasn sinekdoki,2 majas pararelisme, 3 majas anafora, 3 majas asidenton, 7 majas hiperbola, 2 majas litotes, 5 majas sarkasme, dan 3 perntanyaan retoris. Penggunaan citraan dalam Orang-Orang Biasa karya Andrea Hirata antara lain penggunaan citraan visual, citraan auditif, dan citraan kinestik. Ada 13 penggunaan citraan auditif, 12 citraan visual, dan 8 citraan kinestetik. Penggunaan majas dan citraan memilik maksud yang berbeda tiap pengguanaanya. Beberapa dimaksudkan untuk menambah unsur estetika pada novel. Beberapa lagi dimaksudkan untuk menambah kesan dramatis pada novel. Beberapa lagi untuk menegaskan atau menonjolkan pesan yang diinginkan oleh pengarang. Kata kunci : Majas, Citraan, Novel  en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectKeguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesiaen_US
dc.subjectMajasen_US
dc.subjectCitraanen_US
dc.subjectNovelen_US
dc.titleMajas dan Citraan dalam Novel Orang-Orang Biasa Karya Andrea Hirataen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record