Efek Tetes Mata Polyvinylpyrrolidone Terhadap Sindroma Mata Kering dan Gangguan Refraksi Mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran Universitas Islam Malang

Dalam rangka peningkatan layanan dan perbaikan sistem, mohon maaf untuk sementara waktu Repositori UNISMA tidak dapat diakses secara optimal.

Show simple item record

dc.contributor.author Marselina, Suci
dc.date.accessioned 2024-03-19T01:52:20Z
dc.date.available 2024-03-19T01:52:20Z
dc.date.issued 2023-03-10
dc.identifier.uri http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/9192
dc.description.abstract Pendahuluan: Sistem pembelajaran dalam jaringan dapat menyebabkan peningkatan penggunaan video display terminal (VDT) yang menjadi salah satu faktor resiko mengalami sindroma mata kering dan gangguan fungsi penglihatan seperti di Program Studi Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran UNISMA pada masa pandemi COVID-19. Penatalaksanaan sindroma mata kering menggunakan artificial tears seperti polyvinylpyrrolidone (PVP). Tingkat keparahan sindroma mata kering dan gangguan fungsi penglihatan dapat dievaluasi menggunakan kuesioner Standardized Patient Evaluation of Eye Dryness (SPEED) dan Visual Function Questionnaire (VFQ). Metode: Penelitian ini menggunakan pre-experimental design dengan metode one group pretest-posttest design. Terdapat 15 orang responden yang diberikan obat tetes mata PVP sediaan minidose sebanyak 6 (enam) kali sehari selama 2 (dua) minggu. Kuesioner SPEED dan kuesioner VFQ diberikan sebagai pretest dan posttest. Data dianalisis menggunakan paired sample t-test, Wilcoxon signed rank test dan uji korelasi Spearman dan dikatakan signifikan apabila p < 0,05. Hasil: Hasil uji Wilcoxon signed rank test sebelum perlakuan adalah 11,40±5,26 dan sesudah perlakuan adalah 6,73±3,73, terdapat penurunan skor SPEED yang menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil uji paired sample t-test sebelum perlakuan adalah 77,97±12,45 dan sesudah perlakuan 82,99±11,82, terdapat peningkatan skor VFQ yang menunjukkan hasil yang signifikan. Pada sindroma mata kering dengan gangguan fungsi penglihatan menggunakan uji korelasi Spearman menunjukkan hasil tidak ada hubungan yang signifikan berdasarkan skor kuesioner SPEED dan VFQ setelah pemberian obat tetes mata PVP. Hubungan antara lama penggunaan VDT dengan skor SPEED dan skor VFQ menunjukkan hasil yang tidak signifikan yang diuji dengan uji korelasi Spearman. Kesimpulan: Obat tetes mata PVP sediaan minidose dapat memperbaiki gejala sindroma mata kering dan gangguan fungsi penglihatan. Dan tidak ada hubungan antara sindroma mata kering dengan gangguan fungsi penglihatan berdasarkan skor kuesioner SPEED dan VFQ setelah pemberian obat tetes mata PVP. Kata Kunci: Sindroma mata kering, polyvinylpyrrolidone, gangguan fungsi penglihatan, kuesioner SPEED, VFQ en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Universitas Islam Malang en_US
dc.subject Sindroma mata kering en_US
dc.subject polyvinylpyrrolidone en_US
dc.subject gangguan fungsi penglihatan en_US
dc.subject kuesioner SPEED en_US
dc.subject VFQ en_US
dc.title Efek Tetes Mata Polyvinylpyrrolidone Terhadap Sindroma Mata Kering dan Gangguan Refraksi Mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran Universitas Islam Malang en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Kolom Pencarian


Browse

My Account