Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Usahatani Wortel di Kota Batu
Abstract
Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi suatu negara, selain penopang perekonomian negara, pertanian juga menjadi prioritas utama dalam membangun perekonomian bangsa Indonesia. Pemerintahan telat menetapkan pertanian sebagai prioritas utama pembangunan di masa mendatang. Pembangunan pertanian yang dikelola dengan baik dan bijak dapat meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan perekonomian berkelanjutan dalam mengatasi kemiskinan dan pengangguran untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia (Ismiasih et al., 2022). Salah satu komoditas pertanian yang cukup populer di dunia adalah wortel. Wortel merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak dikonsumsi di berbagai belahan dunia karena kaya akan nutrisi dan memiliki rasa yang enak.
Usahatani wortel menjadi salah satu komoditas yang cukup menjanjikan di Indonesia terutama di Kota Batu. Namun demikian, pendapatan dari usaha tani wortel masih sangat dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk faktor sosial ekonomi. Beberapa faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan usahatani wortel antara lain tingkat pendidikan petani, pengalaman bertani, akses terhadap modal dan teknologi pertanian serta dukungan pemerintah. Oleh karena itu, penelitian ini akan dilakukan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap pendapatan usahatani wortel. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana faktor sosial ekonomi memengaruhi kinerja sektor pertanian khususnya dalam hal meningkatkan pendapatannya..
Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk : (1) mendeskripsikan pendapatan usahatani wortel di Kota Batu, (2) menganalisis efesiensi usahatani wortel di Kota Batu, (3) menganalisis faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan usahatani wortel di Kota Batu.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tlekung Kecamatan Junrejo serta Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Penelitian lokasi dilakukan secara sengaja (purposive), metode pengambilan sampel menggunakan metode acak sederhana (Simple Random Sampling) dengan menggunkan formula Slovin dengan hasil perhitungan menunjukkan bahwa jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 82 responden dari 450 populasi.
Dari hasil penelitian rata-rata produksi yang dihasilkan dalam usahatani wortel sebanyak Rp. 17,398,410/Ha/MT, maka total penerimaan yang didapatkan petani sebesar Rp. 80,440,505/Ha/MT sedangkan total pendapatan yang diterima oleh petani setelah penerimaan dikurangi dengan total biaya, maka total pendapatannya sebesar Rp. 63,042,095 per hektar setiap satu kali musim tanam.
Hasil penelitian diketahui bahwa nilai R/C ratio yaitu sebesar 6 artinya bahwa setiap Rp 1 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 6. R/C
ratio ini menjelaskan bahwa usahatani wortel pada Kota Batu layak untuk dikembangkan.
Hasil analisis regresi linier berganda, didapatkan bahwa variabel pendidikan, umur, pengalaman berusahatani, jumlah anggota keluarga, pendapatan rumah tangga, harga jual, dan biaya pupuk dan benih memiliki pengaruh signifikan terhadap pendapatan petani wortel di Kota Batu. Meskipun demikian, luas lahan tidak terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap pendapatan petani wortel. Model regresi mampu menjelaskan sebesar 49.6% variasi dalam pendapatan petani wortel berdasarkan variabel-variabel yang diteliti. Asumsi klasik dari model regresi juga terpenuhi, dimana data berdistribusi normal, bebas dari heteroskedastisitas, dan tidak terdapat multikolinieritas.
Kata Kunci : Analisis, Faktor Sosial Ekonomi, Pendapatan Usahatani Wortel, Kota Batu