Analisis Perbandingan Kinerja Petani Benih Jagung Pola Kemitraan di Kabupaten Jombang
Abstract
Sumber daya alam yang melimpah di Indonesia menyebabkan bidang pertanian selalu dikembangkan oleh masyarakat hingga saat ini. Jagung merupakan salah satu komoditas sub sektor tanaman pangan pada sektor pertanian yang memiliki peranan sangat penting dalam perekonomian nasional setelah beras. Produktivitas komoditas jagung di Kabupaten Jombang bukan merupakan yang tertinggi di Jawa Timur namun angka produksinya tidak rendah yakni berada pada posisi produsen ke 14 dari 38 kabupaten dan kota di jawa timur. Produksi jagung di Kabupaten Jombang pada tahun 2023 yaitu sebesar 249.208 ton dengan luas lahan 38.144 Ha (BPS Provinsi Jawa Timur, 2024). Angka tersebut terbilang menurun jika dibandingkan dengan hasil produksi pada tahun 2022. Untuk meningkatkan produktivitas komoditas jagung di Kabupaten Jombang salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menjalin kerjasama antara perusahan perbenihan dengan petani jagung agar dapat memproduksi benih jagung yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan luas lahan yang semakin sedikit.
Pelaksanaan usahatani dengan pola kemitraan akan memberikan banyak manfaat bagi petani dan usahatani yang sedang dijalankan. Manfaat kemitraan yang diperoleh beragam sesuai dengan kebijakan masing-masing perusahaan. Manfaat yang didapatkan tersebut dapat memberikan dampak kenaikan keuntungan pendapatan bagi petani jagung. Akan tetapi tidak semua petani mitra benih jagung mendapatkan keuntungan yang sama. Oleh karena itu penting melakukan penelitian dengan tujuan 1. untuk mengetahui perbandingan pendapatan petani benih jagung antara kemitraan PT. Syngenta dan PT. Bisi Internasional Tbk di Kabupaten Jombang 2. untuk mengetahui efisiensi usahatani benih jagung antara pola kemitraan PT..Syngenta dan PT. Bisi Internasional Tbk di Kabupaten Jombang.
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Jombang yang dilakukan pada bulan November 2023. Lokasi penelitian adalah 6 kecamatan pada Kabupaten Jombang yakni pada kecamatan yang memiliki jalinan mitra dengan PT. Syngenta dan PT. Bisi Internasional Tbk. Enam kecamatan tersebut diantaranya adalah Kecamatan Perak, Kecamatan Gudo, Kecamatan Ngoro, Kecamatan Diwek, Kecamatan Mojowarno dan Kecamatan Sumobito. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa daerah tersebut merupakan kecamatan yang memiliki produktivitas jagung yang paling tinggi. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster sampling dan untuk pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus atau sampel total, untuk pengambilan responden yang dilakukan yaitu di ambil secara keseluruhan petani benih jagung pola kemitraan sebanyak 50 responden. Jenis data yang digunakan penelitian ini yaitu data primer yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti secara langsung. Metode pengumpulan data dengan wawancara menggunakan daftar pertanyaan berupa kuisioner dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis perbandingan kinerja dengan analisis perbedaan pendapataan (uji-t) dan analisis efisiensi usahatani.
Adapun hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa hasil analisis perbedaan pendapatan dengan menggunakan uji t memiliki angka Sig. (2-tailed) sebesar 0,129. Angka tersebut > 0,05 yang berarti tidak ada kesenjangan atau tidak ada perbedaan pendapatan usahatani benih jagung kemitraan PT. Syngenta dan PT. Bisi Internasional Tbk. Sedangkan hasil analisis efisiensi usahatani benih jagung mitra PT. Syngenta dan PT. Bisi Internasional Tbk memiliki nilai R/C Rasio 2,7 dan 2,4 sehingga dapat disimpulkan bahwa usahatani benih jagung mitra PT..Syngenta dan PT. Bisi Internasional Tbk efisien untuk diusahakan dikarenakan angka R/C Rasio yang dimiliki lebih dari 1 artinya usahatani tersebut akan mendapatkan laba jika dilakukan. Jika dilihat dari nilai BEP harga dari usahatani benih jagung mitra PT. Syngenta yakni sebesar Rp.2.033/Kg yang berada dibawah harga jual sebesar Rp.5.300/Kg dan usahatani benih jagung mitra PT. Bisi Internasional Tbk yakni sebesar Rp 3.161/Kg yang memiliki posisi dibawah harga jual mitra PT. Bisi Internasional Tbk sebesar Rp.7.300/Kg. Selain itu hasil produksi dari usahatani benih jagung mitra PT..Syngenta dan mitra PT. Bisi Internasional Tbk masih diatas atau lebih besar yakni 4.822 Kg dan 3.756 Kg dari BEP volume usahatani yakni masing-masing sebesar 1.849 Kg dan 1.626 Kg. Maka dapat disimpulkan bahwa usahatani benih jagung mitra PT. Syngenta dan PT. Bisi Internasional Tbk efisien untuk diusahakan.
Berdasarkan penjabaran penelitian, terdapat beberapa rekomendasi yang disarankan meliputi: 1.) Perusahaan PT. Syngenta dapat meningkatkan harga jual yang diberikan kepada petani karena hasil produksi yang diperoleh tinggi sehingga pendapatan yang didapatkan meningkat. 2.) Perusahaan PT. Bisi Internasional Tbk bisa melakukan mengembangkan program yang dilaksanakan seperti pedampingan dan pemberian fasilitas pupuk dan biaya tenaga kerja kepada para petani mitra serta peningkatan mutu produk benih jagung itu sendiri atau dapat menambah jumlah benih yang ditanam agar hasil produksi meningkat dan pendapatan juga meningkat. 3.) Melakukan penyuluhan kepada para petani oleh pihak akademisi dan pihak perusahaan kemitraan benih terkait proses tanam yang lebih efisien agar pertanian dapat berkembang sesuai zaman. 4.) Penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam pengambilan keputusan memilih kemitraan.
.
Kata Kunci : Analisis Perbandingan, Kinerja Petani, Benih Jagung, Pola Kemitraan, Kabupaten Jombang