Peran Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dalam Pengelolaan dan Pengembangan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Studi pada Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru)
Abstract
Sebagai salah satu kawasan wisata dengan keindahan alam yang sangat dikagumi, objek wisata yang ada pada pada Taman Nasional Bromo Tengger Semeru membutuhkan perhatian khusus yang nantinya kan membawa dampak yang baik terutama pada perekonomian lokal. Akan tetapi dalam pelaksanannya masih ditemukan permasalahan pada pengelolaannya yakni adanya Urgensi dalam meningkatkan wisatawan pasca Covid-19 dimana terdapat penurunan yang drastic dan kurangnya keterlibatan pemerintah dan juga lembaga terkait dan juga kesadaran masyarakat dalam pengelolaan wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Teori yang dipergunakan dalam penelitian ini yakni mengadopsi teori pengembangan wisata menurut Sunaryo (2016) yakni Objek atau daya Tarik (attractions), Aksesibilitas (accessibility), Amenitas (amenity), Fasilitas pendukung (ancillary services), Kelembagaan (institusions). Selain itu didukung pula dengan teori-teori lainnya yang relevan dengan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi serta pengembangan pariwisata.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualiatatif dengan pendekatan deskriptif yang akan dianalisis dengan teori pengembangan wisata Menurut Cooper Cooper dalam Sunaryo (2016). Selanjutnya ditentukan fokus penelitian yakni Peran Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dalam pengelolaan dan Pengembangan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru melalui komponen Objek atau daya tarik (attractions), Amenitas (amenity), Aksesibilitas (accessibility), Aktivitas (activity), Fasilitas pendukung (ancillary services), Kelembagaan (institusions). Fokus yang kedua yakni berkenaan dengan faktor pendukung dan penghambat Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dalam pengelolaan dan pengembangan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu tahap pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan sebagaimana dikemukakan oleh Miles and Huberman (2014:12-14) peneliti menggunakan kredibilitas, keteralihan, ketergantungan dan kepastian pada keabsahan data.
Hasil penelitian ditemukan bahwasanya dalam pengembangan kawasan wisata yang dikur melalui adanya Objek atau Daya Tarik dan adanya fasilitas penunjang lainnya. Yang juga menjadi bagian penting yakni adanya peran pemerintah dan juga sector swasta yang juga berperan penting dalam pengembangan wisata yang berimplikasi juga pada perkeonomian baik lokal lokal maupun nasional, yang tidak kalah penting juga yakni adanya peran pada lembaga Balai Besar Taman Nasional Tengger Semeru. Dalam pelaksanannya masih ditemukan faktor penghambat, Overcrowding, Kurangnya Anggaran dan Sumber Daya Manusia, Keseimbangan Pembangunan yang kurang, Perubahan Iklim.
Dari permasalahan yang muncul peneliti menyimpulkan bahwsanya peran yang dilakukan oleh Balai Besar Nasional Bromo Tengger Semeru dalam pengembangan objek wisata menjadi sangat krusial terlebih masih terdapat masalah dalam pelaksanannya. Peneliti memberikan saran tetapi dari permasalahan yang muncul peneliti berharap adanya branding melalui berbagai media sosial dan keterlibatan pihak-pihak seperti pemerintah, penyediaan fasilitas oleh masyarakat lokal seperti jeep, kuda, penyediaan homestay sehingga hal ini akan membantu masyarakat lokal yang mengandalkan penghasilan dari wisatawan. Diperlukan kerjasama atau investor, terutama dalam hal pengembangan obyek wisata buatan dan penyediaan fasilitas. relawan atau volunteer lingkungan yang mana juga dapat membantu daam pengelolaan dan pengembangan kawasan wisata yang ada di kawasan TNBTS. Selain itu pemanfaatan dan juga upgrade akan sarana dan prasarana untuk konservasi beserta dengan sumber daya manusianya juga menjadi bagian yang tidak kalah penting.
Kata Kunci: Objek Pariwisata, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Ekonomi Lokal