Kualitas Pelayanan Publik dalam Meningkatkan Keterbukaan Informasi pada Pelayanan Kesehatan (Studi di Puskesmas Sape Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat)
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas pelayanan publik dalam meningkatkan keterbukaan informasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Sape Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Kualitas pelayanan publik dan keterbukaan informasi sering kali menjadi perhatian utama untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pasien atau masyarakat. Pelaksanaan pelayanan di Puskesmas Sape masih menjadi masalah karena masih terdapat pasien ataupun masyarakat yang belum mengetahui bagaimana pelaksanaan pelayanan di puskesmas sape dilihat dari pasien yang kebingungan ketika pasien atau masyarakat yang datang berobat ke Puskesmas Sape. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis keterbukaan informasi pelaksanaan pelayanan kesehatan dan faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di puskesmas Sape dengan menggunakan teori dari Sinambela (2010:06) terdapat beberapa indikator-indikator transparansi, akuntabilitas, kondisional, partisipatif, kesamaan hak dan keseimbangan hak dan kewajiban dalam memberikan pelayanan publik dalam rangka mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Fokus penelitiannya adalah bagaimana kualitas pelayanan publik dalam meningkatkan keterbukaan informasi pada pelayanan kesehatan di Puskesmas Sape berdasarkan dimensi-dimensi kualitas keterbukaan infomasi pelayanan seperti transparansi, akuntabilitas, kondisional, partisipatif, kesamaan hak dan keseimbangan hak dan kewajiban. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas pelayanan publik dalam meningkatkan keterbukaan informasi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas Sape belum optimalnya dalam memberikan suatu informasi, ditunjukkan dengan rusaknya website resmi oleh pihak Puskesmas dalam keterbukaan informasi yang diberikan oleh Puskesmas Sape mempublikasikan dari media sosialnya akan tetapi informasi yang diberikan masih kurang lengkap dan keterbukaan informasi offline nya seperti media cetak, dan sosialisasi. Faktor pendukungnya adalah lokasi puskesmas Sape yang strategis dan sarana prasarana yang cukup lengkap dan faktor penghambatnya adalah rusaknya website resmi Puskesmas Sape, pasien yang tidak membawa surat-surat pendaftarannya saat datang berobat, kurang tepat waktu saat melakukan pelayanan di Puskesmas Sape. Saran penelitian ini adalah dalam rusaknya website resmi ini Puskesmas Sape cepat memperbaikinya dengan melakukan pelatihan bagi staf terkait pengelolaan informasi dan penggunaan website, maslah pasien yang tidak membawa surat-surat adalah Puskesmas Sape agar melakukan keterbukaan informasi yang menyediakan panduan pelayanan yang jelas, untuk mengatasi pegawai yang tidak tepat waktu adalah Puskesmas Sape agar memberikan pengharggan yang lebih kepada pasien yang disiplin.
Kata kunci: Kualitas, Pelayanan, Keterbukaan.