Show simple item record

dc.contributor.authorSetyo, Nurhadi Sulis
dc.date.accessioned2025-02-07T03:27:46Z
dc.date.available2025-02-07T03:27:46Z
dc.date.issued2024-08-20
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/10434
dc.description.abstractPenelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2024 dan berlokasi pada Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Kabupaten Malang. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengevaluasi dampak riwayat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap kejadian gangguan reproduksi pada sapi Peranakan Frisian Holstein (PFH) di KAN Jabung. Materi penelitian yang digunakan adalah 50 ekor induk sapi perah PFH dengan kriteria yakni usia sapi yang relevan untuk reproduksi (yaitu, sapi berusia antara 2 hingga 8 tahun), sapi yang memiliki riwayat reproduksi yang lengkap dan tersedia, dan sapi yang memiliki riwayat kesehatan yang mencakup informasi tentang riwayat PMK. Penelitian ini menggunakan desain observasional retrospektif dengan metode survey untuk mengevaluasi hubungan antara riwayat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan gangguan reproduksi pada sapi Peranakan Frisian Holstein (PFH). Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Variabel yang diteliti meliputi Variabel Independen yakni sapi dengan riwayat PMK, serta Variabel Dependen yakni Gangguan Reproduksi. Hasil penelitian menyatakan bahwa dari 50 sapi PFH dengan riwayat PMK terdapat 38 sapi yang mengalami kejadian abortus dan 36 diantaranya mengalami gangguan reproduksi. Gangguan reproduksi yang marak dialami oleh sapi PFH di KAN Jabung meliputi endometritis, dan retensi plasenta. Penyebaran wabah infeksi Penyakit Mulut Kuku yang cepat dan tinggi, penularan PMK bervariasi, seperti adanya kontak langsung antara hewan sakit ke hewan lain. Upaya yang telah dilakukan oleh KAN Jabung dalam menanggulangi PMK diantaranya ialah dengan melakukan isolasi atau karantina hewan, melakukan vaksinasi untuk pencegahan dan pemberian pengobatan simptomatik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan yakni sebanyak 76% sapi PFH dengan riwayat PMK di KAN Jabung mengalami kejadian abortus dan 36 ekor (94%) diantaranya mengalami gangguan reproduksi. Dari 36 sapi yang meangalami gangguan reproduksi, 47% diantaranya mengalami endometritis dan 53% diantaranya mengalami retensio plasenta. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peluang mengalami kebuntingan, diantaranya memperbaiki nutrisi pakan sapi menormalkan kembali Body Condition Scoring dari sapi tersebut. Selain itu dapat diberikan injeksi vitamin A, D, dan E untuk upaya tambahan serta memperbaiki level reproduksi meliputi penyembuhan infeksi yang terjadi pada system reproduksi sapi dengan memberikan antibiotik.   Kata Kunci : Kajian, Sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH), Riwayat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Kejadian Gangguan Reproduksien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectKajianen_US
dc.subjectSapi Peranakan Friesian Holstein (PFH)en_US
dc.subjectRiwayat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)en_US
dc.subjectKejadian Gangguan Reproduksien_US
dc.titleKajian Sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) dengan Riwayat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap Kejadian Gangguan Reproduksien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record