Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat Petani Muda dalam Melakukan Usahatani Jeruk di Desa Poncokusumo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang
Abstract
Seiring dengan perubahan zaman yang selaras dengan pertambahan jumlah penduduk Indonesia, pertanian memiliki peranan yang penting dalam hal pemenuhan kebutuhan pokok berupa pangan bagi masyarakat. Kebutuhan pangan tidak hanya makanan pokok berupa beras dan lauk pauk saja, akan tetapi kebutuhan nutrisi akan buah juga penting untuk dipenuhi. Salah satu jenis tanaman buah yang banyak berkembang di Indonesia adalah Citrus atau yang biasa disebut dengan jeruk. Profesi petani mengalami penurunan sebesar 4,5% yang tercatat mulai tahun 2014 sampai dengan 2016. Mayoritas profesi petani ini diduduki oleh masyarakat yang berusia kisaran 45 tahun keatas. Hal ini dikarenakan pemikiran generasi muda atau milenial yang menganggap bahwa terjun ke sektor pertanian merupakan suatu hal yang kuno, jauh dari kesan modern dan perkembangan teknologi, tidak menarik secara finansial, serta sering menjadi pilihan terakhir dari suatu pekerjaan apabila gagal dari kompetisi di sektor lainya. Penyebab lain yang mendasari kurang minatnya pemuda bekerja pada sektor pertanian yakni adanya perubahan kondisi kehidupan sosial serta rendahnya tingkat pendidikan.
Kenyataanya di Desa Poncokusumo yang berada di daerah Kabupaten Malang jumlah petani muda atau petani milenial terbilang cukup banyak.Dalam hal ini yang dimaksud dengan petani muda atau petani milenial adalah para petani yang memiliki rentang usia antara 19 – 39 tahun (Nurjanah, 2021). Berdasarkan data yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang pada tahun 2019 Kecamatan Poncokusumo memiliki luas lahan perkebunan sebesar 6.578 ha dengan salah satu komoditas unggulannya adalah tanaman jeruk. Akan tetapi, potensi tersebut apabila tidak diimbangi dengan minat dan kesadaran diri dari petani muda akan menjadikan profesi petani jeruk di Desa Poncokusumo semakin menurun.Oleh karena itu, penting untuk dilakukan penelitian dengan tujuan 1. Menggambarkan kondisi sosial ekonomi petani muda yang melakukan usahatani jeruk di Desa Poncokusumo 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani muda dalam melakukan usahatani jeruk di Desa Poncokusumo.
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2024 berlokasi di Desa Poncokusumo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Penelitiandilakukan dengan wawancara terhadap petani muda dengan kriteria usia 19 – 39 tahun. Pemilihan lokasi tersebut dengan pertimbangan bahwa Desa Poncokusumo merupakan salah satu desa penghasil jeruk terbesar di Kabupaten Malang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan seluruh populasi sejumlah 55 orang responden. Untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi responden digunakan tabulasi dengan menggunakan aplikasi Excel sedangkan analisis regresi logistik digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat usahatani petani muda. Data yang digunakan adalah data primer yang didapatkan dari hasil wawancara kepada responden dan data sekunder yang didapatkan dari BPP Poncokusumo serta literatur lainnya.
Dari tabulasi yang telah dilakukan terhadap kondisi sosial ekonomi responden dapat diketahui bahwa karakteristik sosial ekonomi petani muda di Desa Poncokusumo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang di dominasi oleh golongan usia 21 – 29 tahun, jenis kelamin laki-laki, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan petani, pendapatan Rp4.000.000 dengan jumlah anggota keluarga 4 orang, lama pengalaman usahatani 1 – 5 tahun dan jumlah responden yang menyatakan berminat dalam melakukan usahatani adalah 42 orang responden petani muda. Hasil analisis regresi logistik untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani muda terhadap usahatani jeruk di Desa Poncokusumo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang adalah variabel latar belakang pendidikan (X2), variabel pekerjaan orang tua (X3), variabel pendapatan usahatani (X4), dan variabel motivasi berusahatani (X5). Sedangkan faktor yang tidak mempengaruhi minat petani muda terhadap usahatani jeruk di Desa Poncokusumo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang adalah variabel luas lahan (X1), variabel tradisi (X6), dan variabel usia (X7).
Saran yang dapat diberikan penulis adalah bagi petani jeruk yakni memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani muda sehingga petani jeruk sebagai orang tua dapat memberikan pengaruh terhadap minat anak dalam melanjutkan usahatani jeruk yang dilakukan. Bagi pemerintah yakni dengan memberikan dukungan berupa kebijakan maupun program untuk ikut mendorong minat petani muda dalam melakukan usahatani jeruk.Bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan pengembangan penelitian dengan menambahkan variabel lain yang belum terdapat dalam penelitian seperti variabel gaya hidup, pekerjaan petani muda dibidang lain, dan penghasilan petani muda.
Kata Kunci : Analisis, Minat Petani Muda, Usahatani Jeruk, Desa Poncokusumo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang