Analisis Usahatani Bawang Merah Studi Kasus: Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu
Abstract
Produksi bawang merah di Indonesia cukup signifikan. Salah satu tempat penghasil bawang merah yaitu yaitu di Jawa Timur tepatnya di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Pertanian bawang merah di Desa Torongrejo berjalan cukup stabil, namun berdasarkan fenomena yang terjadi terdapat ketimpangan antara teori dan kenyataan pada kondisi usahatani bawang merah di Desa Torongrejo, dimana dalam hal ini yaitu permasalahan rendahnya penggunaan faktor produksi input pada alat-alat pertanian yang digunakan masih tradisional sehngga dapat mempengaruhi pengeluaran biaya untuk tenaga kerja dan karakteristik petani sebagai tenaga kerja juga masih rendah baik dari aspek pendidikan maupun usia yang tergolong tua. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis tingkat efisiensi usahatani bawang merah di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. 2) Menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi bawang merah di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota Batu merupakan daerah produktif penghasil bawang merah yang salah satu daerah produksinya terdapat pada Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, dengan pengambilan sampel menggunakan metode sensus sebanyak 50 sampel. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data menggunakan data primer yang diperoleh dari wawancara, kuesioner, obeservasi, dan dokumentasi, serta data sekunder yang didapat dari sumber-sumber ilmiah, seperti buku, jurnal, dan penelitian lainnya. Analisis data yang digunakan yaitu analisis R/C ratio untuk menentukan efisiensi usahatani dan analisis fungsi prodduksi Cobb-Douglas untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bawang merah di Desa Torongrejo.
Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa usahatani bawang merah di Desa Torongrejo sudah efisien atau mengentungkan dan layak diusahakan. Hasil ini diperoleh melalui penghitungan pada setiap biaya, pendapatan dan penerimaan pada usahatani tersebut hingga diperoleh nilai R/C Ratio sebesar 3,90 dimana nilai tersebut lebih besar dari 1 (3,90 > 1) sehingga diperoleh hasil usahatani bawang merah di Desa Torongrejo sudah efisien atau menguntungkan dan layak diusahakan.
Hasil untuk faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani bawang merah yang dianalisis menggunakan fungsi produksi Cobb Douglas dengan meggunakan pengujian regresi pada uji F, uji R, dan uji T, mendapat hasil pada uji F menunjukkan adanya pengaruh simultan antara luas lahan, bibit, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja, pendidikan, pengalaman, dan usia terhadap produksi bawang merah di desa Torongrejo dengan hasil dari uji R sebesar 88,4 %, sedangkan untuk hasil uji T yaitu terdapat 5 faktor yang berpengaruh terhadap produksi bawang merah di Desa Torongrejo dimana 4 faktor memberikan pengaruh yang positif yaitu luas lahan, bibit, pupuk, dan pengalaman serta 1 variabel memberikan pengaruh negatif yaitu obat-obatan dan variabel yang lain (tenaga kerja, pendidikan, dan usia) tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi bawang merah di Desa Torongrejo.
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti terhadap penelitian ini yaitu petani dapat mengurangi dosis pemberian obat-obatan dan menunjang perluasan lahan usahatani bawang merah serta didukung dengan penggunaan teknologi yang lebih canggih pada alat pertanian untuk meminimalisir penggunaan biaya tenaga kerja terutama pada aktivitas penyiraman tanaman bawang merah.
Kata Kunci : Analisis, Usahatani, Bawang Merah, Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu