Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Google Sites untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Rasio Peserta Didik Kelas VII MTs Al-Maarif 02 Singosari Malang Tahun Ajaran 2023/2024
Abstract
Kemampuan pemecahan masalah merupakan kecakapan kognitif yang harus dimiliki oleh peserta didik sehingga diperlukan pembiasaan diri dalam melakukan penyelesaian persoalan matematika melalui masalah kehidupan sehari-hari. Dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah dan menafsirkan solusinya. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VII A di MTs Al-Maarif 02 Singosari Malang, sehingga diperlukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Salah satunya, yaitu dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan Google Sites. Model Problem Based Learning (PBL) berbantuan Google Sites dapat membimbing peserta didik untuk mengembangkan keterampilan atau ide yang dimiliki serta dapat menjadikan peserta didik mampu bernalar kritis dalam memecahkan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan Google Sites untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah materi rasio peserta didik kelas VII MTs Al-Maarif 02 Singosari Malang dan untuk mendeskripsikan hasil peningkatan kemampuan pemecahan masalah melalui model Problem Based Learning (PBL) berbantuan Google Sites materi rasio peserta didik kelas VII MTs Al-Maarif 02 Singosari Malang.
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan dengan dua siklus, dengan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Pengambilan data menggunakan lembar observasi kegiatan guru dan peserta didik, catatan lapangan, soal tes akhir siklus, dan wawancara. Tahapan analisis data kualitatif dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, sedangkan analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis deksripstif. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VII A di MTs Al-Maarif 02 Singosari Malang yang berjumlah 20 peserta didik. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2023/2024 dengan materi rasio.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan Google Sites dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah materi rasio peserta didik kelas VII MTs Al-Maarif 02 Singosari Malang, dengan langkah pembelajaran sebagai berikut: (1) Kegiatan pendahuluan, dimulai dengan peneliti menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan selama proses pembelajaran, mengucapkan salam dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin membaca doa, kemudian memeriksa kehadiran peserta didik, menjelaskan model pembelajaran yang akan dilaksanakan, menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, memberikan pertanyaan pemantik, motivasi, serta apersepsi kepada peserta didik; (2) Kegiatan inti, dimulai dari mengorientasikan peserta didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah; (3) Kegiatan penutup, dimulai dengan memberikan penguatan materi, kemudian memberikan informasi kepada peserta didik tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya dan dilanjutkan dengan membaca doa dan salam.
Aspek-aspek peningkatan dalam pembelajaran terlihat pada hasil observasi kegiatan peserta didik siklus I mencapai 66,5% dengan kriteria “cukup baik”, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 82% dengan kriteria “baik”. Hasil observasi kegiatan guru pada siklus I mencapai 69% dengan kriteria “cukup baik”, kemudian pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 83% dengan kriteria “baik”. Hasil tes akhir siklus I mencapai rata-rata kelas sebesar 69,55 dengan presentase keberhasilan belajar sebesar 65% dengan kriteria “cukup baik”, kemudian pada siklus II terjadi peningkatan, hasil tes akhir siklus II mencapai rata-rata kelas menjadi 82,85 dengan presentase keberhasilan belajar sebesar 80% dengan kriteria “baik”. Hasil wawancara juga menunjukkan respon baik dari peserta didik. Pada siklus I peserta didik yang senang dengan penerapan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan Google Sites memiliki persentase 67% dengan kriteria “cukup baik”, kemudian mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 83% dengan kriteria “baik”.
Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah, Pembelajaran, Problem Based Learning (PBL), dan Google Sites