Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Pendekatan Tpack Materi Persamaan Garis Lurus pada Peserta Didik Kelas VIII A SMP Nusantara Pronojiwo
Abstract
Penelitian ini didasarkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik di SMP Nusantara Pronojiwo. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor, diantaranya peserta didik hanya dapat menghafal rumus tanpa mengetahui cara penyelesaian yang baik dan benar. Pada pembelajaran yang berlangsung, hanya sedikit peserta didik yang aktif bertanya, sedangkan sebagian besar peserta didik hanya sekedar mencatat dan memperhatikan. Faktor-faktor tersebut disebabkan karena pembelajaran yang dilakukan menggunakan pembelajaran yang berpusat pada pendidik atau biasa disebut teacher-centered learning. Kurangnya keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran mengakibatkan pembelajaran kurang aktif dan hidup.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: (1) untuk mendeskripsikan proses penerapan kemampuan pemecahan masalah matematis melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan TPACK materi Persamaan Garis Lurus pada peserta didik kelas VIII SMP Nusantara Pronojiwo. (2) Untuk mendeskripsikan hasil peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan TPACK materi Persamaan Garis Lurus pada peserta didik kelas VIII SMP Nusantara Pronojiwo. (3) untuk mendeskripsikan respon peserta didik terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan TPACK. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini berlangsung di SMP Nusantara Pronojiwo di kelas VIII A semester Genap tahun ajaran 2023/2024 dengan banyaknya peserta didik adalah 23 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data wawancara, observasi, catatan lapangan, dan hasil tes akhir siklus pemahaman konsep peserta didik.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) model pembelajaran problem based learning (PBL) dengan pendekatan TPACK dilaksanakan dengan sintaks: (1) mengorientasikan peserta didik pada masalah, (2) mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, (3) membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, (5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Aktivitas pendidik pada siklus I mencapai 77,8% dan mengalami peningkatan pada siklus II mencapai 89,7%. Aktivitas peserta didik pada saat penerapan tindakan siklus I mencapai 69,4% dan mengalami peningkatan pada siklus II mencapai 86,9%. Adanya peningkatan aktivitas pendidik dan peserta didik menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran PBL dengan pendekatan TPACK diterapkan dengan baik. (2) hasil peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik pada materi persamaan garis lurus setelah dilaksanakan penerapan model pembelajaran PBL dengan pendekatan TPACK dapat dilihat dari hasil tes akhir siklus. Pada siklus I, tes akhir siklus mencapai persentase 39,13% dan pada siklus II, tes akhir siklus mencapai persentase 78,26%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik kelas VIII A SMP Nusantara Pronojiwo terdapat peningkatan sebesar 38,96% setelah menggunakan model pembelajaran PBL dengan pendekatan TPACK. (3) Respon peserta didik kelas VIII A SMP Nusantara Pronojiwo terhadap penerapan model pembelajaran PBL dengan pendekatan TPACK. Pada siklus I mencapai 66,6% sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan mencapai 78,26%. Dengan demikian, dapat disimpulkan model pembelajaran problem based learning dengan pendekatan TPACK dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi persamaan garis lurus kelas VIII A SMP Nusantara Pronojiwo.
Kata kunci : Peningkatan, kemampuan pemecahan masalah matematis, model pembelajaran PBL (Problem Based Learning), pendekatan TPACK, persamaan garis lurus