Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and Explaining untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik pada Materi Data dan Diagram Kelas VII SMPN 17 Malang
Abstract
Kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan yang penting dalam menunjang keberhasilan belajar peserta didik dan dapat membantu peserta didik memperdalam pemahaman tentang materi matematika selama pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara guru, kelas VII-B di SMPN 17 Malang memiliki kemampuan komunikasi matematis yang masih rendah. Peserta didik mengalami kesulitan dalam menyampaikan ide atau pendapat dan menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis peserta didik adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining.
Tujuan penelitian ini yaitu 1) Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining. 2) Mendeskripsikan hasil peningkatan kemampuan komunikasi matematis melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining pada materi data dan diagram kelas VII SMPN 17 Malang.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus, dengan setiap siklus meliputi 4 tahapan penelitian yaitu 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII-B SMPN 17 Malang yang berjumlah 29 peserta didik. Data yang diperolah dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa data hasil observasi kegiatan guru dan peserta didik dan catatan lapangan. Data kuantitatif berupa hasil tes akhir siklus dan hasil angket respon peserta didik. Indikator keberhasilan tindakan pada penelitian ini adalah 1) Persentase keberhasilan tindakan (observasi kegiatan guru dan peserta didik) ≥81%; 2) ≥75% peserta didik memperoleh nilai tes akhir siklus ≥75 dan nilai rata-rata kelas ≥75; 3) ≥75% peserta didik menunjukkan hasil angket dengan persentase perolehan skor ≥81%.
Berdasarkan penelitian diperoleh hasil sebagai berikut, (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis peserta didik dengan tahapan pembelajaran sebagai berikut: a) memberi salam, b) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, c) mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari, d) menyampaikan materi, e) pembentukan kelompok, f) peserta didik menjelaskan kepada peserta didik lain, f) menyimpukan ide atau pendapat dari peserta didik lain, dan g) mengucapkan salam penutup. (2) Deskripsi hasil peningkatan kemampuan komunikasi matematis: a) Hasil observasi kegiatan guru pada siklus I memperoleh kategori “baik” dan meningkat pada siklus II dengan kategori “sangat baik”. Serta hasil observasi kegiatan peserta didik pada siklus I memperoleh kategori “baik” dan meningkat pada siklus II dengan kategori “sangat baik”, b) Hasil tes akhir siklus I belum memenuhi kriteria keberhasilan, sedangkan pada siklus II telah memenuhi kriteria keberhasilan dengan persentase 79,31% peserta didik memperoleh nilai tes akhir siklus ≥ 75 dan nilai rata-rata kelas 85,79, c) Hasil angket respon peserta didik siklus I belum memenuhi kriteria keberhasilan, sedangkan pada siklus II menunjukkan 85,75% peserta didik merespon sangat baik pada tindakan yang diberikan, sehingga memenuhi kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis peserta didik.
Kata kunci: penerapan, model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining, kemampuan komunikasi matematis