Analisis Kelayakan Usaha Industri Keripik Pare pada UMKM Sama Suka Kota Batu
Abstract
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Sebesar 99,99% pelaku usaha yang ada di Indonesia atau sebanyak 56,54 juta unit usaha di Indonesia merupakan UMKM. Bisnis UMKM menyumbang sekitar 60% pada Produk Domestik Bruto (PDB) dan mampu menyerap sekitar 85 juta hingga 107 juta tenaga kerja sampai tahun 2012 (Sasongko, 2020). Kelayakan dalam suatu usaha atau home industry sangat penting untuk diketahui agar suatu usaha dapat berkembang. Besar pendapatan dan besar pengeluaran dalam melakukan usaha harus lebih besar jumlah pendapatan yang diterima agar usaha yang dijalankan dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Salah satunya pada usaha keripik pare UMKM Sama Suka Kota Batu, kalayakan usaha pada keripik pare sangat perlu dianalisis agar mengetahui usaha ini layak atau tidak untuk dijalankan. UMKM Sama Suka membuat keripik pare yang identik dengan rasanya yang pahit. Karena rasa pahit dalam sayur pare maka sayur pare ini tidak semua orang menyukainya sehingga membuat UMKM Sama Suka sedikit kesusahan saat memasarkan produk keripik pare. Pengolahan keripik pare memerlukan proses yang tepat untuk menghilangkan rasa pahit yang dominan. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk menganalisis kelayakan usaha keripik pare di UMKM Sama Suka Kota Batu. 2) Untuk menganalisis tingkat sensitivitas usaha keripik pare di UMKM Sama Suka Kota Batu terhadap perubahan yang terjadi.
Penelitian ini mengunakan metode Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Alasan meggunakan teknik purposive sampling ini karena sesuai untuk digunakan untuk penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini dibutuhkan data biaya investrasi, biaya tetap, biaya variabel, dan pendaatan UMKM Sama Suka selama 55 bulan. Dengan melakukan pengambilan data: 1) Wawancara mendalam (in-depth interview) yakni pengambilan data yang dilakukan melalui tatap muka antara peneliti dan subjek penelitian. Wawancara dilakukan baik secara langsung maupun dengan pedoman “daftar pertanyaan” sesuai dengan tujuan penelitian. 2) Studi pustaka: teknik mngumpulkan data terkait dengan tujuan penelitian melalui berbagai dokumen dan bahan pustaka yang berhubungan dengan penelitian. Penelitian ini menggunakan analisis Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Periode, Net B/C Ratio , Gross B/C Ratio, dan Analisis sensitivitas
Hasil penelitian menunjukkan nilai 1) Net Present Value (NPV) sebesar Rp 52.461.937 hal ini menunjukan bahwa nilai NPV lebih dari 0 yang artinya nilai NPV usaha industri keripik pare UMKM Sama Suka layak dijalankan. 2) Internal Rate of Return (IRR) sebesar 0,104%, hal ini menunjukan bahwa nilai (IRR) lebih besar dari tingkat suku bunga, maka usaha industri keripik pare UMKM Sama Suka menguntungkan. 3) Payback Periode selama 25. 4) Net B/C Ratio sebesar 2,5 yang artinya nilai Net B/C Ratio usaha industri keripik pare UMKM Sama Suka layak dilanjutkan. 5) Gross B/C Ratio sebesar 1,1, yang artinya nilai Gross B/C Ratio usaha industri keripik pare UMKM Sama Suka layak. Analisis sensitivitas usaha industri keripik pare UMKM Sama Suka pada tingkat suku bunga 0,005% sampai 0,049% per bulan usaha industri keripik pare menguntungkan dan masih layak untuk diusahakan. Hail penelitian menunjukan Hasil penelitian menunjukkan hasil Net Persent Value tergolong rendah hal ini dikarenakan pada tahun 2020 selama 7 bulan dari bulan Juni hingga bulan Desember tidak ada proses produksi, sehingga biaya tetap tetap dihitung, hal ini mengakibatkan UMKM mengeluarkan biaya setiap bulannya. Keuntungan keripik dari UMKM Sama Suka seerti keripik Tempe menjadi keripik yang paling banyak mendapatkan keuntungan dalam satu bulan keripik pare dapat memberikan keuntungan rata-rata sebesar 3.000.000, keripik daun luntas daat memberikan keuntungan rata-rata sebesar 1.000.000, dan keripik tempe jawa dan keripik talas memberikan keuntungan rata-rata sebesar 1.000.000.
Peneliti menyarankan untuk UMKM Sama Suka tentang cara mengatasi inflasi adalah dengan peningkatan manajemen UMKM itu sendiri terkait dengan: 1) Tinjauan lokasi usaha yang mudah dijangkau dan strategis, 2) Pelatihan terhadap tenaga kerja, 3) Pemenuhan trend permintaan pelanggan, 4) Inovasi dalam menghadapi para pesaing di sektor yang sama, UMKM Sama Suka disarankan untuk lebih sering memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang untuk menunjang usaha yang meraka jalankan seperti dalam bentuk promosi produk atau jasa yang ditawarkan lewat internet dan pemakaiannya terhadap produksi barang maupun jasa yang ditawarkan, Peneliti menyarankan untuk dilakukannya penelitian yang lebih luas lagi mengenai kelayakan usaha industri keripik pare UMKM Sama Suka ini mengingat peneliti hanya melakukan penelitian kelayakan dari segi aspek finansialnya saja.
Kata Kunci : Analisis, Kelayakan Usaha Industri, Keripik Pare, UMKM Sama Suka, Kota Batu