Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlakqul Karimah Di SLB Negeri Gedangan Sidoarjo
Abstract
Konteks penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan proses pembinaan akhlak
dan peran guru pendidikan agama islam serta apa saja yang menjadi kendala guru
pendidikan agama islam dalam membimbing atau membina anak berkebutuhan khusus
yang sering dicap sebagai lembaga pendidikan yang diremehkan bahkan
dikesampingkan oleh sebagian masyarakat. karena dalam realitanya peserta didik yang
sekolah di SLB seringkali dianggap sebagai anak yang tidak bisa melakukan apa-apa,
terlebih dalam hal akhlak. Sehingga masyarakat sekitar beranggapan bahwa semua
peserta didik yang berkebutuhan khusus merupakan anak-anak yang cenderung nakal.
Sehubungan dengan itu guru pendidikan agama Islam selalu mengupayakan
proses pembinaan ke peserta didik melalui keteladanan karena akhlak yang baik tidak
hanya didapat melalui pelajaran, akan tetapi menanamkan sikap sopan santun dan
memberi contoh yang baik, pendidikan itu tidak akan sukses jika tidak disertai contoh
teladan yang baik dan nyata karena akhlak sangat dibutuhkan untuk kehidupan
bermasyarakat.
Sehingga peneliti mengangkat permasalahan tentang peran guru pendidikan
agama Islam dalam pembinaan akh laqul karimah di SLB Negeri Gedangan, Sidoarjo
disebabkan otoritas peserta didik berkebutuhan khusus yang sering desepelekan.
Sehingga penulis bertujuan untuk membuktikan kepada masyarakat luas bahwasanya
anak berkebutuhan khusus tidak seperti apa yang difikirkan oleh masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan jenis penelitian ini adalah studi
kasus, yaitu studi penelitian yang meneliti tentang suatu kasus yang dilakukan secara
detail, mendalam (intensif), dan menyeluruh mengenai berbagai bentuk peristiwa,
situasi dan kondisi tertentu dan penliti mengamati secara detail, mendalam dan
menyeluruh.
Temuan dalam penelitian ini menunjukkan proses pembinaan akhlak peserta didik
berkebutuhan khusus yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam di SLB Negeri
Gedangan, Sidoarjo yang pertama dengan cara memberikan contoh yang baik dan terus
berulang setiap hari dan yang kedua memberi fasilitas yang mendukung. sehingga
peserta didik percaya diri ketika di melakukan kebaikan.
Kendala yang dihadapi oleh guru pendidikan agama islam di SLB Negeri Gedangan
Sidoarjo dalam pembinaan akhlak peserta didik adalah masih ada beberapa pegawai
sekolah yang memberi contoh kurang baik seperti merokok, dan masih banyaknya
peserta didik yang kurang mendapatkan dukungan dari orang tua ketika dirumah.
Solusi guru pendidikan agama islam di SLB Negeri Gedangan Sidoarjo adalah
mengedukasi semua warga sekolah agar berupaya berperilaku yang patut dicontoh oleh
siswa melalui rapat dan tindakan serta memberikan pembinaan khusus terhadap peserta
didik yang kurang mendapat dukungan dari keluarganya.