Analisis Permintaan Beras Impor pada Rumah Tangga di Provinsi Jawa Timur
Abstract
Beras adalah komoditas strategis di Indonesia, merupakan pangan pokok sumber karbohidrat rumah tangga di Indonesia, termasuk di provinsi Jawa Timur. Harga beras sangat bervariasi dan kestabilan harga beras juga menentukan stabilitas politik nasional. Harga beras juga sangat menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan beras di Provinsi Jawa Timur. Penelitian menggunakan data sekunder yaitu data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik. Data penelitian berupa data konsumsi dan pengeluaran rumah tangga terhadap semua pangan sumber karbohidrat yaitu kelompok padi padian dan umbi-umbian. Disamping itu data penelitian juga memasukkan faktor sosial ekonomi rumah tangga ke dalam model yaitu data pendapatan dan jumlah anggota rumah tangga. Jumlah sampel penelitian sebanyak
32.455 rumah tangga. Pendekatan model permintaan beras menggunakan model regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rumah tangga di Jawa Timur mengonsumsi beras sebagai pangan pokok sumber karbohidrat dengan tren meningkat selama lima tahun terakhir. Beras mendominasi pangan pokok (98.4%). Harga beras sangat berpengaruh terhadap permintaan beras di Jawa Timur. Pangan substitusi beras impor dalam penelitian ini adalah beras Lokal, Sedangkan pangan komplementer beras Impor yakni beras premium dan medium. Pendapatan dan jumlah anggota rumah tangga juga sangat mempengaruhi terhadap pola permintaan beras di Jawa Timur. Temuan menarik adalah pendapatan positif, sesuai hukum Engel mengindikasikan bahwa rumah tangga di Jawa Timur sudah tercukupi konsumsi beras.
Hasil penelitian ini menegaskan bahwa pendapatan positif,artinya pemerintah Provinsi Jawa Timur perlu terus menjaga kestabilan harga beras, mengingat beras adalah pangan pokok sumber karbohidrat rumah tangga. Potensi pangan lokal(beras lokal)juga sangat penting dipromosikan sebagai substitusi pangan beras agar ketergantungan rumah tangga jawa timur terhadap beras impor kualitas tinggi mampu di tanggulangi. Pola konsumsi pangan di Jawa timur bervariasi. Namun secara rata-rata jumlah pengeluaran konsumsi yang paling banyak dikeluarkan untuk pengeluaran konsumsi pangan berasal dari kategori padi- padian yakni konsumsi beras dengan total pengeluaran konsumsi sebesar 68.765 kg/kapita di pedesaan dan perkotaan. Sehingga dapat dikatakan masyarakat di Provinsi Jawa timur mayoritas mengonsumsi beras untuk kebutuhan pangan pokok sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat konsumsi rumah tangga terhadap pangan beras di Provinsi Jawa timur cenderung lebih besar pengeluaran untuk komoditas beras daripada non beras. Yang artinya tidak ada pangan selain beras yang bersifat subsitusi terhadap beras impor kecuali beras lokal. Artinya beras menjadi pangan utama di Jawa timur dengan persentase 98% rumah tangga mengonsumsi beras. Dalam penelitian ini nilai F hitung 1523.038 dan signifikansi F 0,000 < α 0,05. Dengan demikian secara serempak variabel bebas (harga beras lokal, pendapatan dan jumlah anggota rumah tangga) berpengaruh
nyata terhadap variabel terikat (Analisis permintaan beras impor pada rumah tangga provinsi Jawa Timur). Secara parsial semua variabel (harga beras impor,harga beras premium,harga beras medium,harga beras lokal,pendapatan,dan Jumlah anggota rumah tangga) berpengaruh nyata terhadap pola permintaan beras impor pada rumah tangga karena t hitung < t tabel dan nilai signifikansi t pada variabel X1, X2 X3, dan X4, X5, X6> α 0,05. Secara parsial semua variabel yaitu harga beras premium,harga beras medium,harga beras lokal pendapatan dan jumlah anggota rumah tangga berpengaruh nyata pada pola permintaan beras impor pada rumah tangga di Jawa Timur. Bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan, hasil analisis dapat terbukti dengan model permintaan beras impor pada rumah tangga di Provinsi Jawa Timur sebagai berikut:
Y= -24415+5.194X1-2.494X2+0.401X3+0.29X4+001X5+0,940X6.
Saran dalam penelitian ini adalah Apabila variabel yang diambil lebih banyak maka untuk hasil analisis akan mudah untuk mendapatkan hasil yang maksimal,dan lebih mudah untuk mengetahui konsumsi rumah tangga terhadap beras berkualitas tinggi di Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk petani di Jawa Timur tidak hanya fokus dalam pengadaan pangan beras, akan tetapi petani padi di provinsi Jawa Timur mampu untuk terus melakukan upaya pemenuhan pangan sehat (beras berkualitas) supaya tidak ketergantungan terhadap beras impor. Pemerintah juga di harapkan dapat mempertimbangkan kebijakan harga yang lebih adil untuk mendorong konsumsi beras pada rumah tangga.
Negara mampu mengatur perdagangan beras untuk melindungi kesejahteraan petani beras dan stabilitas pangan domestik dengan menerapkan kebijakan seperti tarif impor,lisensi impor,dan kuota impor. Masyarakat tani di Jawa Timur juga sangat di harapkan tidak hanya fokus dalam pengadaan pangan beras,akan tetapi petani padi di provinsi Jawa Timur juga mampu untuk terus melakukan upaya pemenuhan pangan sehat (beras berkualitas) supaya tidak ketergantungan terhadap beras impor.
Kata Kunci : Analisis, Permintaan Beras Impor, rumah tangga, Jawa Timur