Implementasi Budaya Literasi dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 26 Malang
Abstract
Dasar utama dari pembelajaran di sekolah yakni peserta didik belajar
membangun interprestasi diri terhadap dunia nyata melalui pengalamanpengalaman baru dan interaksi sosial. Hal ini merupakan pengetahuan yang
melekat pada dirinya dapat dipergunakan (memahami kenyataan) serta mereka
mempercayai bahwa dirinya sebagai indvidu yang dapat memaknai kehidupan
dalam dunia secara bebas Melalui pendidikan, para generasi penerus bangsa
diharapkan mampu mewujudkan perilaku belajar yang baik. Dalam pendidikan
formal, peran aktif para pemangku kepentingan, yaitu kepala sekolah, guru, tenaga
pendidik, dan pustakawan sangat berpengaruh untuk memfasilitasi pengembangan
komponen literasi peserta didik. Selain itu, diperlukan juga pendekatan cara
belajar-mengajar yang keberpihakannya jelas tertuju kepada komponen-komponen
literasi ini
Proses pembelajaran bisa berjalan dengan efektif apabila kegiatan
pembelajaran yang diterapkan oleh guru dikelas mampu menumbuhkan gairah
peserta didik untuk belajar. Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran yang
dapat menarik perhatian dan mudah untuk memanamkan materi pembelajaran.
Implementasi Budaya Literasi dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik
pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai usaha yang dilakukan oleh
guru mata pelajaran untuk membuat pembelajaran menjadi optimal dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
Berdasarkan pada konteks penelitian tersebut maka kami merumuskan
fokus penelitian mengenai Implementasi, langkah-langkah, serta faktor pendukung
dan penghambat Budaya Literasi dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta
Didik pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 26 Malang.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang Implementasi,
langkah-langkah, serta faktor pendukung dan penghambat Budaya Literasi dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di SMPN 26 Malang.
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan pendekatan dan jenis
penelitian kualitatif. Sumber data penelitian berasal dari data primer yaitu sumber
utama objek penelitian meliputi guru, peserta didik, WAKA kurikulum dan
observasi kegiatan pembelajaran, sumber data sekunder yaitu dari dokumentasi
berupa gambar maupun dokumen lain yang terkait. Prosedur pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi data
penelitian.
vii
Implementasi Budaya Literasi dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Peserta Didik pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 26 Malang
diinisiasi dari guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Berdasarkan
himbauan dari WAKA Kurikulum di SMPN 26 Malang, penerapan literasi di SMPN
26 Malang dilakukan sebelum KBM berlangsung dalam waktu 15 menit serta
dilaksanakan pada hari Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis. Sedangkan pada hari
Jum’at kegiatan literasi diganti dengan kegiatan senam sehat yang diikuti oleh
peserta didik, guru, serta karyawan. Setelah melakukan literasi maka para guru
melakukan melakukan evaluasi pada hasil program literasi dengan apersepsi
setelah peserta didik membaca, menulis, mempresentasikan, serta menyimak
selama 15 menit. Para guru sebelum memberikan ulasan materi yang akan
disampaikan. Beliau meminta peserta didik memberikan pendapat apa yang telah
dibaca sepintas selama 15 menit. Beliau juga melontarkan pertanyaan tentang
surat yang dibaca oleh peserta didik. Ini bertujuan untuk mengetahui penugasan
materi peserta didik yang di dapat setelah literasi. Hal ini membuat motivasi
belajar menjadi lebih baik dan peserta didik menjadi lebih berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran. Langkah-langkah implementasi program literasi (Gerakan
Literasi Sekolah) terbagi menjadi tiga tahapan yaitu: 1).Tahap Pembiasaan. 2)
Tahap Pengembangan. dan 3) Tahap Pembelajaran. Ketiga tahap pada program
literasi yang telah diimplementasikan bahwasannya, dalam tahap pembiasaan
seperti halnya pada peserta didik baru (kelas 7), tahap pengembangan diterapkan
pada peserta didik kelas 8, dan tahap pembelajaran diterapkan pada peserta didik
kelas 9. Proses ini telah dilakukan secara sistematis agar lebih maksimal pada
suatu pencapaian yang diinginkan peserta didik dalam menumbuhkan pemikiran
kognitif peserta didik untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Faktor pendukung
dan penghambat dalam implementasi budaya literasi dalam meningkatkan motivasi
belajar peserta didik pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 26
Malang berasal dari faktor internal maupun maupun faktor eksternal yang
mendukung dan menghambat dalam pembelajaran, faktor-faktor tersebut antara
lain adalah: 1) Faktor Guru, 2) Faktor Peserta didik, 3) Faktor Sarana dan
Prasarana, 4) Faktor Lingkungan Sekolah maupun di luar sekolah, 5) Faktor
Kejadian Bencana (Pandemi COVID-19).
Hal-hal yang masih perlu diperhatikan sebagai saran mengenai
Implementasi Budaya Literasi dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik
pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 26 Malang kedepannya
yaitu dalam proses pembelajaran hendaknya guru dapat membangun motivasi
belajar peserta didik dalam pembelajaran partisipatif aktif, guru harus
membangun hubungan yang produktif dan komunikatif dengan peserta didik
sehingga peserta didik menjadi nyaman dengan guru. Dengan demikian
pelaksanaan pembelajaran akan lebih dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara efektif dan efisien.