Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kedelai pada Rumah Tangga di Jawa Timur
Abstract
Kedelai adalah salah satu bahan pangan yang selalu dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, tingginya minat masyarakat terhadap kedelai tidak sebanding dengan produksi kedelai dalam negeri. Kesenjangan antara produksi dan konsumsi kedelai setiap tahunnya menyebabkan Indonesia harus mengimpor kedelai. Tingginya impor kedelai bukan hanya disebabkan oleh produksi lokal yang rendah saja, akan tetapi karena kualitas kedelai impor yang lebih baik dan harganya yang lebih murah. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan kedelai di Provinsi Jawa Timur.
Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Timur, pada bulan Mei – September 2024. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperolah dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS 2022). Data ini bersifat cross-sectional. Metode analisis data menggunakan pendekatan Regresi Linier Berganda. Penelitian ini menggunakan sampel rumah tangga dilihat dari data Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) di Provinsi Jawa Timur sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 32.454 rumah tangga.
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai permintaan rumah tangga terkait kebutuhan konsumsi kedelai model permintaan pangan rumah tangga terhadap kedelai di Jawa Timur sebagai berikut:
Y = - 41.777 + 2,004X1 + 0,265X2 + 0,400X3 + 0,739X4 -,0,876X5 + 2,367X6 – 0,290X7 + 0,005X8 – 0,018X9 + e
Diketahui nilai koefisien determinasi atau R Square sebesar 0,734 atau sama dengan 73,4%. Angka tersebut mengandung arti bahwa sebesar 73,4% variabel terikat (konsumsi kedelai) dapat dijelaskan oleh variabel bebas (harga kedelai, harga kentang, harga ketela pohon, harga jagung pipilan, harga terigu, harga beras, harga susu, pendapatan, jumlah anggota rumah tangga). Sedangkan sisanya (100%-73,4% = 26,6%) dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar model persamaan regresi ini atau variabel yang tidak diteliti. Model tersebut menghasilkan nilai F hitung 667.421 > F tabel 1,94 dengan signifikansi F 0,000< α 0,05 Hal ini menunjukkan bahwa secara serempak variabel bebas (harga kedelai, harga kentang, harga ketela pohon, harga jagung pipilan, harga terigu, harga beras, harga susu, pendapatan, jumlah anggota rumah tangga) berpengaruh signifikan terhadap permintaan pangan rumah tangga terhadap kedelai.
Disarankan untuk masyarakat dan pemerintah Jawa Timur melalui instansi terkait, seperti dinas pertanian, dinas perdagangan, dan kementerian pertanian, perlu memberikan dukungan yang konkret kepada para petani. Dukungan ini dapat berupa pendampingan teknis, pelatihan, penyediaan benih unggul, dan lainya untuk melakukan budidaya kedelai supaya tidak ketergantung sama kedelai impor.
Kata Kunci : Analisis, Permintaan Kedelai, Rumah Tangga, Jawa Timur