Efektivitas Penyaluran Pupuk Subsidi dalam Upaya Pendapatan Petani Tebu (Studi di Desa Kalirejo Kecamatan Kalipare)
Abstract
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor untuk pembangunan yang memiliki peran strategis. Melalui sektor pertanian, kebutuhan pangan di Indonesia dapat tercukupi, dimana setiap pertumbuhan jumlah penduduk menuntut ketersediaan pangan yang semakin tinggi, dan keberadaan sektor pertanian menjadi peran yang sangat penting bagi ketersediaan pangan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok. Di dalam kegiatan usahatani upaya untuk meningkatkan produksi dan kebutuhan pangan yaitu dengan pemberian subsidi bidang pertanian. Salah satu input kegiatan usahatani yang sangat esensial dalam proses produksi pertanian dan salah satu unsur penting dalam peningkatan produksi, produktivitas yaitu pupuk.
Pupuk bersubsidi yang diberikan oleh pemerintah kerap sekali banyak penggunanya. Khususnya di Desa Kalirejo petani tebu mayoritas menggunakan pupuk subsidi untuk usahatani tebu mereka. Pada daerah penelitian, permasalahan umum bahwa kurangnya pola pikir petani terhadap pengadaan pupuk subsidi, dilihat dari mayoritas para petani yang mengambil pupuk bersubsidi tidak pada waktunya, hanya pada saat musim hujan. Sehingga kuota pupuk pada saat itu tidak memenuhi permintaan petani. Sedangkan pemerintah sudah menyalurkan pupuk sesuai dengan prosedur dan memenuhi kuota pupuk subsidi sesuai dengan pengajuan RDKK yang telah dibuat. Sehingga tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan prosedur pengajuan pupuk subsidi, menganalisis efektivitas penyaluran pupuk subsidi, dan menganalisis perbedaan pendapatan petani yang menggunakan pupuk subsidi dan pupuk non subsidi.
Penelitian ini dilakukan di Desa Kalirejo Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang, pada bulan Februari 2024, pemilihan tempat penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Terdapat 2 (dua) sampel dalam penelitian ini, penarikan sampel pertama dilakukan dengan metode simple random sampling untuk petani tebu pengguna pupuk subsidi, penarikan sampel kedua menggunakan metode saturaction sampling (pengambilan sampel secara keseluruhan atau metode sampling jenuh). Jenis data yang digunakan yaitu data primer, diperoleh dari wawancara ke petani dengan daftar pertanyaan berupa kuesioner, dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis efektivitas dan analisis uji independent sample t-test.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa prosedur pengajuan pupuk subsidi di Desa Kalirejo sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah (Permentan) No.10 Tahun 2022, perolehan hasil analisis efektivitas penyaluran pupuk subsidi adalah 81,9% dikategorikan sangat efektif, dimana nilai persentase kategori tertinggi kegiatan penyaluran pupuk subsidi sangat efektif yaitu 80% - 100%, sedangkan kategori terendah kegiatan penyaluran pupuk subsidi tidak efektif memiliki nilai persentase sebesar 20% – 40%. Perbedaan pendapatan rata-rata pendapatan petani tebu pengguna pupuk subsidi adalah sebesar Rp. 36.328.389. sedangkan petani tebu pengguna pupuk non subsidi adalah sebesar Rp. 44.208.712. Lebih tinggi pendapatan petani tebu pengguna pupuk non subsidi dibandingkan dengan petani tebu pengguna pupuk subsidi.
Rekomendasi yang diberikan dari penelitian ini yaitu, bagi penyelenggara program pupuk subsidi yaitu Pemerintah Indonesia sebaiknya melakukan pengawasan dan mengecek jenis pupuk yang di distribusikan agar tidak terjadi indikasi-indikasi penyelewengan. Pemilik kios sebaiknya perlu dipertahankan tingkat efektivitas penyaluran pupuk subsidi pada indikator yang sudah masuk dalam kategori sangat efektif maupun efektif. Bagi petani sebaiknya mencari alternatif yang lain misalnya dengan penggunaan pupuk organik.
Bagi peneliti selanjutnya bisa menjadi bahan penelitian mengenai perbedaan rata-rata pendapatan petani subsidi pupuk dengan pendapatan petani tebu non subsidi pupuk, karena dalam hasil penelitian ini pendapatan petani tebu subsidi pupuk masih rendah dibandingkan dengan pendapatan petani tebu non subsidi pupuk, dan masih ada indikator yang masih tergolong cukup efektif, yaitu indikator jumlah dan mutu, bisa menjadi bahan untuk diteliti kembali.
Kata Kunci : Efektivitas, Penyaluran, Pupuk Subsidi, Upaya Pendapatan, Petani Tebu