Abstract:
Persebaran virus Corona yang massif di berbagai negara, memaksa kita
untuk melihat kenyataan bahwa dunia sedang berubah. Kita dapat melihat
bagaimana perubahan-perubahan di bidang teknologi, ekonomi, politik hingga
pendidikan di tengah krisis akibat Pandemi Covid-19 ini. Perubahan itu
mengharuskan kita untuk bersiap diri, merespon dengan sikap dan tindakan
sekaligus selalu belajar hal-hal baru.
Pemberlakuan kebijakan physical distancing yang kemudian menjadi dasar
pelaksanaan belajar dari rumah dengan pemanfaatan teknologi informasi yang
berlaku secara tiba-tiba, tidak jarang membuat guru dan siswa merasa terkejut
termasuk orang tua bahkan semua orang yang berada dalam rumah.
Dari latar belakang penelitian di atas maka peneliti merumuskan masalah,
yakni tentang upaya guru MI Miftahul Huda dalam melaksanakan pembelajaran
Daring pada masa Pandemi Covid-19, aplikasi yang digunakan guru MI Miftahul
Huda dalam melaksanakan pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid-19,
dan faktor yang mendukung dan menghambat dalam melaksanakan pembelajaran
Daring pada masa Pandemi Covid-19.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya guru MI Miftahul
Huda dalam melaksanakan pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid-19,
untuk mendeskripsikan aplikasi yang digunakan guru MI Miftahul Huda dalam
melaksanakan pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid-19, dan untuk
mendeskripsikan faktor yang mendukung dan menghambat dalam melaksanakan
pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid-19.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas penelitian dilakukan dengan
pendekatan kualitatif menggunakan jenis penelitian deskriptif. Prosedur
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, yaitu
metode pengumpulan data dengan menggunakan jalan tanya jawab secara lisan
dengan sumber penelitian, dan metode dokumentas yaitu mencari data dengan
mencatat atau mengutip dari dokumen atau prinsip-prinsip yang diperlukan untuk
melengkapi data yang diperoleh langsung dari responden.
Dalam penelitian ini, upaya yang ditempuh guru MI Miftahul Huda dalam
melaksanakan pembelajaran di rumah atau Daring (dalam jaringan) pada masa
Pandemi Covid-19 adalah memanfaatkan teknologi dan media sosial pada
pembelajaran daring siswa di rumah, menjalin kerjasama yang baik dengan orang
tua melalui group WhatsApp selama pembelajaran daring di rumah, dan
pembelajaran daring di rumah lebih menekanan kepada pendidikan karakter, life
skill (kecakapan hidup), serta akhlaqul karimah.
Dan berdasarkan hasil yang peneliti temukan tentang upaya yang ditempuh
guru MI Miftahul Huda dalam melaksanakan pembelajaran di rumah atau daring
(dalam jaringan) sangat terkait dengan teori menurut Corey (Sagala, 2011: 61)
bahwa konsep pembelajaran adalah suatu proses di mana lingkungan seseorang
secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku
tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi
tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan. Dengan
demikian guru dan siswa dituntut untuk tetap melaksanakan pembelajaran meski
dengan kondisi tertentu pada Masa Pandemu Covid-19 dengan dengan sistem
daring memanfaatkan teknologi yang ada.
Aplikasi dan media yang digunakan guru MI Miftahul Huda dalam
melaksanakan pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid-19 telah mampu
digunakan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Beberapa aplikasi dan media
yang digunakan guru adalah Whats App, Google Form, Siaran Belajar di TVRI,
Zoom Cloud Meeting, dan Dragon Learn.
Faktor yang mendukung pelaksanaan pembelajaran daring pada masa
Pandemi Covid-19 yakni tersedianya perangkat Handphone Android bagi
sebagian besar wali murid dan terdapat kemudahan berkomunikasi antara guru
dengan orang tua tentang kegiatan belajar siswa di rumah dengan memanfaatkan
group WhatsApp. Sedangkan faktor yang menghambat antara lain tidak disiplin
dalam hal waktu serta peran pendidikan cenderung lebih kepada orang tua dan
guru hanya sebagai fasilitator.
Hal yang perlu diperhatikan sebagai saran-saran yaitu tentang bagaimana
guru dapat lebih mengikuti perkembangan teknologi, guru dapat mengenal dan
memahami berbagai aplikasi terlebih dahulu dibanding peserta didiknya, orang
tua siswa (wali murid) mempersiapkan kuota internet yang cukup atau bahkan
lebih untuk pembelajaran anaknya di rumah, ketepatan waktu dalam mengirimkan
tugas yang telah dikerjakan, serta siswa dapat lebih disiplin dalam hal waktu pada
saat pembelajaran Daring di rumah.