Model Pendidikan Karakter di SDI Bani Hasyim Singosari Kota Malang
Abstract
Pendidikan karakter penting untuk diterapkan dalam diri para pelajar sedini mungkin dan
secara berkelanjutan. Pendidikan karakter harus diterapkan pada semua jenjang pendidikan,
namun porsi yang lebih besar harus diberikan pada jenjang SD dibandingkan dengan jenjang
pendidikan lainnya. Hal itu karena siswa SD masih belum terkontaminasi oleh sifat-sifat
yang kurang baik sehingga sangat memungkinkan untuk ditanamkan budi pekerti atau
karakter luhur bangsa kita yang pada akhirnya melekat dijiwa anak-anak hingga nanti
mereka dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk: (1)Mendeskripsikan penerapan model
pendidikan karakter di SDI Bani Hasyim Singosari Malang (2) Mendeskripsikan karakter
yang muncul di SDI Bani Hasyim Singosari Malang (3) Mendeskripsikan efektivitas model
pendidikan karakter di SDI Bani Hasyim singosari Malang. Mencapai tujuan di atas,
digunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif.
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. Adapun analisa data penulis menggunakan deskriptif kualitatif dengan
mereduksi data kemudian secara fleksibel agar menjawab rumusan masalah yang ada.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) Penerapan model pendidikan karakter di SDI Bani
Hasyim yaitu dengan Kurikulum Bani Hasyim yang berbasis Program Keluarga yang sudah
di terapkan dari tahun 2019, ada 19 program yaitu program ketundukukan, program tahfidz,
program puasa Sunnah, program kajian keislaman, program doa bersama, program sosial
amaliah, program tholabul ilm, program senandung kebangsaan, program permainan
tradisional,program tokoh ilmuan, program khalifah, program budaya, program hidup
bersih, program zero waste, program lingkungan hidup, program outbound dan olahraga,
program khusus,program kreativitas dan program psikologi catur (2) Karakter siswa di Bani
Hasyim dapat dilihat melalui program-program yang ada seperti program ketundukan yang
akan memunculkan nilai religious bagaimana siswa dapat beribadah dengan baim dan benar,
program sosial amaliah yang akan memunculkan nilai peduli sosial bagiamana siswa
mampu berempati dengan lingkungan sosialnya,dll. (3) efektivitas modal pendidikan
karakter dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu fakor pendukung antara lain komunikasi
yang dilakukan secara rutin, kerja sama antara kepala sekolah dan guru, sarana dan
prasarana kemudian selain faktor pendukung terdapat juga faktor penghambat yaitu
kesiapan peserta didik, faktor partisipasi orang tua dan lingkungan sekitar.