Abstract:
Pendidikan yang bermutu merupakan kunci untuk membangun manusia
yang kompeten dan menghasilkan lulusan sesuai yang diharapkan. Dalam
mewujudkan pendidikan yang bermutu, perlu diterapkan program-program yang
terfokus pada upaya penyempurnaan mutu dan kegiatan pendidikan di sekolah.
Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin mempunyai tugas dan tanggung jawab
terhadap penyelenggaraan pendidikan pada lembaganya. Tinggi rendahnya mutu
pendidikan di sekolah tidak hanya ditentukan oleh guru dan kompetensinya, tetapi
juga ditentukan oleh strategi atau upaya kepala sekolah dalam melaksanakan
kepemimpinannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang
digunakan kepala SDN 02 Argosuko Poncokusumo dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif berupa kata-kata.
Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian
kualitatif. Sumber data utama dalam penelitian ini ialah berupa kata-kata dan
selebihnya dari dokumen dan lain-lain. Sumber data utama diperoleh dari subjek
dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan
teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan pengumpulan data,
kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini adalah strategi yang digunakan kepala SDN 02
Argosuko Poncokusumo untuk meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan, yaitu: standar isi yang meliputi penyusunan dan
pengembangan kurikulum sesuai kebutuhan, standar proses dengan penyusunan
RPP serta pelaksanaan berbagai program seperti mengikutsertakan guru dalam
kegiatan workshop atau seminar, standar pendidik dan tenaga kependidikan
dengan melakukan seleksi penerimaan tenaga pendidik maupun kependidikan
dengan kriteria minimal S1, standar sarana dan prasarana dengan cukup
memadainya sumber belajar yang dapat menunjang keberhasilan proses belajar
mengajar. Adapun kendala yang dialami kepala sekolah dalam menerapkan
strategi ini, yaitu: kurangnya kedisiplinan guru dan keterbatasan sarana prasarana.