Efektivitas Pelaksanaan Reward & Punishment Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Aparatur Sipil Negara (Asn) Bkpsdm Pemerintah Kota Malang
Abstract
Kedisiplinan sangat penting bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) karena berkaitan langsung dengan kualitas pelayanan publik, efektivitas pemerintahan, dan pencapaian tujuan pembangunan nasional. Sebagai abdi negara, ASN dituntut untuk menjalankan tugasnya secara profesional dan bertanggung jawab. ASN memiliki peran sebagai teladan bagi masyarakat, Kedisiplinan ASN mencerminkan integrasi dan kredibilitas pemerintah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Sistem reward dan punishment merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mendorong pegawai agar lebih disiplin dan berprestasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengukur Efektifitas program Pemberian Reward dan Punishment dalam meningkatkan kedisiplinan ASN serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat yang memengaruhi penerapan sistem reward dan punishment terhadap kinerja pegawai.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dimana peneliti mengambil data dari wawancara mendalam serta analisis data sekunder mengenai pengukuran Efektifitas kinerja pegawai. Dalam hal ini peneliti mengunakan teori Duncan (1985) sebagai alat ukur efektifitas yang mengacu pada pencapaian tujuan, integrasi dan adaptasi sedangkan peneliti juga mengunakan teori lateiner dan levine (2002) yang mengacu pada ketepatan waktu, kepatuhan dan penyelesaian pekerjaan, untuk mengukur kondisi ASN yang ada di BKPSDM kota Malang saat ini. Teknik pengumpulan data di dasarkan pada wawancara yang dilakukan dengan beberapa ASN dari berbagai golongan, serta pengamatan. Data yang diambil kemudian di kumpulkan dan di paparkan dalam bentuk point-point sesuai dengan fokus penelitian. Menguji keabsahan data peneliti melakukan penelitian 3 hari yang berbeda-beda dengan banyak narasumber yang berbeda.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan efektivitas pemberian reward dan punishment di Pemerintah Kota Malang sudah berjalan dengan efektif ditunjukkan dari penurunan pegawai yang melakukan pengaran disiplin dari tahun ketahun dan banyak pegawai yang mendapatkan reward. Faktor pendukung yang ditemukan mencakup kepemimpinan yang kuat, regulasi yang jelas, komunikasi, serta sarana dan prasarana yang mewadahi. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa faktor penghambat dalam penerapan sistem reward dan punishment, yaitu redahnya kesadaran ASN, volume/beban kerja ASN, rantai birokrasi yang panjang, kurang kompetennya pegawai serta keterbatasan anggaran yang menghalangi pemberian reward secara optimal.
Kata Kunci: Efektivitas, Kedisiplinan, Kinerja, Reward, Punishment