Manajemen Wisata Berbasis Community Based Tourism (Studi Kasus Pengorganisasian Pokdarwis Kayutangan Heritage Kota Malang Jawa Timur)
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi, bahwa masih ditemukan masyarakat yang berpendapat bahwa belum konsistenya Pokdarwis Kayutangan Heritage dalam pengeloaan wisata. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaiman manajemen wisata bebasis Community Based Tourism pada Pokdarwis Kayutangan Heritage Kota Malang Jawa Timur.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tipe penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan enam indikator pengorganisasian pada manajemen menurut George Robbert Terry pada bukunya bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011:38) , yaitu tujuan, pembagian tenaga kerja, penempatan tenaga kerja, pelimpahan wewenanag, rentangan wewenanag dan koordinasi. Data yang dikumpulkan merupakan gabungan dari data primer dan sekunder yang digunakan sebagai data deskriptif untuk menganalisis penelitian. Sumber data diperoleh melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pokdarwis masih belum optimal dalam melakukan pengelolaan dibuktikan dengan spot foto pada kawasan wisata yang sudah mulai rusak dan belum adanya pembenahan akan hal tersebut. Berkenaan dengan hal itu faktor utama penyebab belum optimalnya Pokdarwis dalam melakukan pengelolaan yaitu karena kurangnya sumber daya manusia dan kurangnya partisipasi masyarakat. Kurangnya sumber daya manusia menyebabkan proses pengorganisasian Pokdarwis Kayutangan Heritage mengalami beberapa kendala, dimana pengorganisasian menjadi hal yang penting dalam manajemen. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) Tujuan yang sudah berhasil dicapai dengan baik namun perlu adanya pningkatan pengelolaan fasilitas serta transparansi keungan.(2) Pembagian tenaga kerja kurang optimal karena anggota banyak yang tidak aktif 3) Penempatan tenaga kerja sudah tepat, para anggota yang belum memiliki keahlian sesuai dengan penempatannya akan diberikan pelatihan. (4) Pelimpahan wewenang pada Pokdarwis kurang optimal, kurangnya anggota menyebabkan pendistribusian tugas tidak merata. (5) Rentang wewenang Pokdarwis kurang optimal. Kurangnya sumber daya manusia menyebabkan rentang wewenang pimpinan melebar yang menyebabkan pengawasan tidak optimal(6) Koordinasi sudah dilakukan dengan baik, permasalahan koordinasi masih bisa diselesaikan dengan baik.
Kata Kunci: Manajemen, Pengorganisasian, Community Based Tourism, Pokdarwis