Pengaruh Model PBL (Problem Based Learning) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Fikih di MA Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik
Abstract
Kemampuan berpikir kritis adalah proses kognitif siswa dalam menganalisis
secara sistematis dan spesifik masalah yang dihadapi. Kemampuan berpikir kritis
memiliki peran yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Kemampuan
berpikir kritis siswa yang masih rendah yang dibuktikan dari hasil pretest
mencerminkan hasil belajar yang belum optimal. Hal ini dikarenakan peran guru
yang masih banyak menggunakan pendekatan pengajaran konvensional, sebab
banyak guru yang sudah tua yang kebanyakan menggunakan model pembelajaran
ceramah. Alhasil peran siswa dalam pembelajaran ini masih dianggap kurang,
karena sedikitnya siswa yang menunjukkan aktivitas berpendapat atau bertanya.
Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa adalah pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based
Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran fikih di
MA Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik. Sampel yang digunakan adalah kelas XI IPA
sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS sebagai kelas kontrol.
Penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode kuantitatif dengan
pendekatan eksperimen. Jenis penelitian yang dipilih adalah desain Quasi
Eksperimental, dengan model penelitian Pretest Posttest Nonequivalent Control
Group Design. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui
tes yang berbentuk uraian ganda dan uraian terbuka (bebas)
Pengujian data dilakukan menggunakan SPSS versi 25, di mana hasil
perhitungan nilai posttest menunjukkan rata-rata (Mean) kelas eksperimen yang
menggunakan model Problem Based Learning adalah 75,83, sementara kelas
kontrol yang tidak menggunakan model ini memperoleh rata-rata (Mean) sebesar
55,83. Perbandingan ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki nilai rata
rata yang lebih tinggi, yang mengindikasikan pengaruh yang lebih besar. Uji
hipotesis menggunakan uji t menunjukkan nilai signifikansi 0,000 dengan n = 30,
sementara nilai tabel dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,361. Karena nilai
signifikansi ini lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Berdasarkan analisis data tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan
model Problem Based Learning dalam penelitian ini memberikan dampak yang
signifikan.
Kata Kunci : Problem Based Learning, Kemampuan Berpikir Kritis, Fikih