Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran Fiqih Pada Siswa Kelas X di MAN 2 Malang
Abstract
Kurikulum Merdeka bertujuan memberikan fleksibilitas pembelajaran
untuk mengembangkan potensi, kreativitas, dan karakter siswa. Di MAN 2 Malang,
penerapan pada mata pelajaran Fiqih melibatkan perencanaan modul ajar yang
mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, dengan pendekatan tematik,
berbasis proyek, atau berbasis masalah. Sumber belajar tidak hanya dari buku teks,
tetapi juga media digital dan lainnya, menciptakan pembelajaran yang interaktif dan
relevan. Kurikulum ini diharapkan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia..
Berdasarkan konteks penelitian di atas, fokus masalah yang akan diteliti
adalah implementasi Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran Fiqih di MAN 2
Kota Malang, mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tujuan penelitian
ini adalah mendeskripsikan secara empiris bagaimana Kurikulum Merdeka
direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi dalam pembelajaran Fiqih di sekolah
tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, yaitu
mengamati fenomena secara sistematis; metode wawancara, yaitu pengumpulan
data dengan tanya jawab lisan kepada narasumber; dan metode dokumentasi, yaitu
pengumpulan data seperti sejarah sekolah, struktur, dan foto kegiatan pembelajaran.
Analisis data dilakukan melalui teknik pengumpulan data, kondensasi data untuk
memfokuskan informasi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validasi data
dilakukan menggunakan triangulasi sumber, yakni mengonfirmasi data yang
diperoleh dari beberapa sumber, dan triangulasi teknik, yakni mengonfirmasi data
kepada sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda.
Penelitian ini menemukan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka dalam
pembelajaran Fiqih di MAN 2 Kota Malang mencakup tiga aspek utama:
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam perencanaan, sekolah membentuk
tim pengembang kurikulum, mengadakan diklat serta workshop untuk guru,
melakukan studi banding, dan menyelenggarakan Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) untuk mendukung pengembangan materi ajar. Pada tahap
pelaksanaan, pendekatan fleksibel yang berpusat pada siswa diterapkan dengan
metode variatif seperti diskusi, kajian teks, studi kasus, dan pembelajaran berbasis
proyek, didukung dengan penilaian berbasis proses. Evaluasi dilakukan melalui
asesmen formatif secara berkala untuk memantau kemajuan siswa dan asesmen
sumatif di akhir pembelajaran guna mengukur pencapaian kompetensi melalui tes
tertulis, proyek, atau portofolio. Pendekatan ini bertujuan menciptakan pembelajaran yang relevan, kreatif, dan efektif.
Kata Kunci: Implementasi Kurikulum Merdeka, Pembelajaran Fiqih, MAN 2 Kota
Malang