Efisiensi Teknis Usahatani Padi (Studi Kasus Desa Bulutengger Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan)
Abstract
Pembangunan pada sektor pertanian merupakan hal yang sangat penting di
Indonesia dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas usahatani. Hal ini
karena hampir sebagian penduduk Indonesia bekerja dan melakukan kegiatannya di
sektor pertanian dan tinggal di pedesaan. Padi merupakan salah satu tanaman pangan
utama yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (2020), luas panen padi di Jawa Timur pada tahun 2020 mengalami
peningkatan sebesar 59,46 ribu hektar atau 3,49 persen. Badan Pusat Statistik, (2019)
menyebutkan bahwa luas panen padi pada tahun 2019 mengalami penurunan sebesar
48,76 ribu hektar atau 2,78 persen dibanding tahun 2018 dengan hasil produksi yang
dihasilkan sebanyak 9,58 juta ton dan mengalami penurunan sebesar 622,28 ribu ton
atau setara 6,10 persen dibanding tahun 2018. Jawa Timur memiliki 3 daerah penghasil
padi tertinggi yaitu Lamongan (870 ribu ton), Ngawi (830 ribu ton), dan Bojonegoro
(740 ribu ton). Produksi padi di Lamongan mengalami fluktuasi pada musim tanam
tahun 2012-2019 dengan produktivitas rata-rata sebesar 6,42 ton per ha (dapat dilihat
pada Tabel 1). Penggunaan faktor produksi dapat mempengaruhi peningkatan produksi
dalam usahatani, apabila petani tidak menggunakan faktor produksi yang efisien, maka
terdapat potensi yang tidak tereksploitasi dalam meningkatkan pendapatan usahatani
dan surplus produksi.
Penelitian ini bertujuan untuk 1. Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi usahatani padi dan 2. Mengnalisis tingkat efisiensi teknis
usahatani padi. Penelitian ini berlokasi di Desa Bulu Tengger Kecamatan Sekaran
Kabupaten Lamongan. Lokasi ditentukan secara purposive hal ini merupakan bagian
dari pupulasi menurut (Arikunto (2006) mengatakan bahwa “Subjek kurang dari 100,
lebih baik diambil semua. Tetapi, jika jumlah subjek lebih dari 100, dapat di ambil
antara 10%-15% atau lebih”. Waktu penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk
penelitian ini akan dilaksanakan pada Oktober – Desember 2024. Dari keseluruhan
populasi petani padi yang berjumlah 300 petani padi, maka sesuai dengan pendapat
diatas jumlah sampel untuk petani padi diambil 10% dari keseluruhan jumlah populasi,
sehingga didapat jumlah sampel berjumlah 30 responden. Metode pengumpulan data
dengan wawancara menggunakan daftar pertanyaan berupa kuisioner dan dokumentasi.
Metode analisis yang digunakan linier berganda fungsi produksi cobb-douglas dan
pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) DEAP versi 2.1.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Faktor-faktor yang berpengaruh positif
terhadap produksi usahatani padi di Desa Bulutengger Kecamatan Sekaran Kabupaten
Lamongan adalah luas lahan yang menunjukkan semakin luas lahan yang dimiliki
petani dapat berpengaruh positif terhadap produksi usahatani padi, Obat-obatan yang
menunjukkan untuk pengendalian hama dan penyakit, dengan pengendalian yang
efektif dapat memiliki pengaruh positif terhadap produksi usahatani padi dan tenaga
kerja yang menunjukkan bahwa ketersediaan tenaga kerja yang cukup memungkinkan
petani untuk melakukan semua tahapan mulai dari pengolahan lahan hingga panen juga
berpengaruh positif terhadap produksi usahatani padi. Untuk yang berpengaruh negatif
adalah benih karena benih juga dapat berpengaruh positif jika kualitasnya rendah atau
penggunaan benih tidak sesuai dengan kebutuhan. dan yang tidak berpengaruh adalah
pupuk phonska dan pupuk urea karena pemupukan yang berlebihan dapat
mempengaruhi pada produksi usahatani padi. Analisis efisien teknis yang dilakukan
memperlihatkan hasil berupa kondisi usahatani padi di Desa Bulutengger Kecamatan
Sekaran Kabupaten Lamongan dengan jumlah responden sebanyak 30. Didapatkan
Decision Making Unit (DMU) yang telah mencapai efisiensi yaitu sebanyak 13 DMU,
dan yang belum efisiensi atau nilai efisiensinya berada dibawah 1 sebanyak 17 DMU,
dengan nilai rata-rata efisiensi CRSTE sebesar 0,911, VRSTE 0,968, dan SCALE
0,941.
Saran untuk para petani di harapkan menggunakan pupuk sesuai dengan
anjuran atau SOP agar berpengaruh pada produksi usahatani secara maksimal. Para
petani diharapkan untuk menambahkan faktor-faktor input yang mempengaruhi
efisiensi teknis usaha tani padi diantaranya benih, pupuk phonska, pupuk urea, obat
obatan dan tenaga kerja untuk mencapai target efisiensi. Untuk peneliti selanjutnya
diharapkan untuk menambahkan analisis faktor sosial ekonomi untuk memberikan
hasil analisis lebih detail tentang efisiensi teknis padi.