Pengaruh Variasi Depth of Cut Dan Feeding Terhadap Kekasaran Permukaan Pada Proses Turning Magnesium Az31
Abstract
Umumnya pengerjaan dengan mesin sudah menjadi kebutuhan pada industri manufaktur. Mesin sudah memiliki peran utama dalam membantu manusia dalam proses produksi, karena dengan menggunakan mesin, pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan baik dalam segi kecepatan dan hasilnya yang tentu sesuai dengan yang dikehendaki. Pekerjaan yang dimaksud berupa proses pembubutan,pengefraisan, pengeboran, penyekrapan dan proses-proses pemesinan yang lain. Pemesinan juga merupakan salah satu teknologi proses produksi yang banyak dijumpai dan digunakan mulai dari bengkel kecil, bidang pendidikan kejuruan (SMK, Universitas, dan lain-lain) sampai industri pembuatan komponen- komponen mesin.
Metode penelitian ini menggunakan metodologi eksperimen langsung, yang dilakukan dengan menggunakan alat surface roughnes test yang dibuat untuk mengumpulkan data kekasaran hasil pembubutan berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian maka nilai-nilai pengukuran untuk setiap perlakuan di ulang sebanyak tiga kali yang kemudian diambil data datanya.
Hasil dari penelitian ini , dapat disimpulkan bahwa baik depth of
cut maupun feeding memiliki pengaruh signifikan terhadap kekasaran permukaan. Kombinasi keduanya menunjukkan bahwa peningkatan salah satu parameter akan meningkatkan kekasaran permukaan, dan jika keduanya ditingkatkan secara simultan, kekasaran permukaan akan meningkat secara signifikan. Hasil ini sejalan dengan teori pemesinan yang menyatakan bahwa semakin
besar depth of cut dan feeding, semakin besar gaya pemotongan dan getaran yang dihasilkan, yang akhirnya berdampak pada kekasaran permukaan. Oleh karena itu, untuk menghasilkan permukaan yang lebih halus, depth of cut dan feeding harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik.