Telaah Tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam Penyusunan Soal Bahasa Indonesia Program Inklusi SMKN 2 Malang
Abstract
Pelaksanaan pendidikan ini tidak hanya diberikan kepada peserta didik
reguler, melainkan menyeluruh termasuk peserta didik yang diidentifikasi
memiliki kelainan yaitu anak berkebutuhan khusus. Pemerintah telah
mengupayakan pendidikan yang layak untuk anak berkebutuhan khusus.
Pendidikan kerapa memiliki hubungan erat dengan kemampuan berpikir. Higher
Order Thinking Skills (HOTS) adalah kegiatan berpikir yang tidak terpaku pada
level hafalan dan penyampaian informasi yang telah diketahui, tetapi juga
keahlian mengonstruksi, memahami, dan mengubah pengalaman untuk
memecahkan permasalahan. Melatih peserta didik dalam berpikir tingkat tinggi
berarti menyiapkan pribadi berkualitas diera global.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan penyusunan soal HOTS
pasa Ujian Tengah Semester di program inklusi prodi Akomodasi
Perhotelan.SMKN 2 Malang. Data yang dianalisis berjumlah 150 butir soal.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif studi kasus,
yaitu metode yang melibatkan peneliti secara langsung untuk menganalisi data
yang sedang diteliti. Setelah data terkumpul dari hasil pengamatan dideskripsikan
dalam bentuk kata-kata. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti yaitu
menggunakan langkah-langkah konversi data, penyajian data, dan verifikasi data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyusunan soal berbasis HOTS
cukup diimplementasikan oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Telah
memenuhi indikator kognitif HOTS. Indikator yang sering ditemykan kurang
memenuhi dalam penelitian ini adalah indikator pemenuhan syarat mengenai
pemberian stimulus pada soal yang sering kali belum menerapkan materi yang
dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa (pembelajaran kontekstual).
Karakteristik soal yang diimplementasikan masih terbatas pada satu jenis yaitu
pilihan ganda. Dari 150 soal terdapat 58 butir soal HOTS, 30 butir soal MOTS, 56
butir soal LOTS.
Simpulan dari penelitian ini, penerapan butir soal HOTS masih harus
diimplementasikan lebih sesuai dengan indikator penyusunan soal yang
berstimulus kontekstual. Kesesuaian indikator HOTS pada butir soal memuhi
hanya saja pada pembagian materi sedikit terbatas. Karakteristik soal
menggunakan jenis soal satu jenis yaitu piihan ganda.