Implementasi Pembelajaran Abad 21 dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI MIA 2 di SMAI Al-Maarif Singosari
Abstract
Proses pembelajaran abad 21 menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini.
Pembelajaran abad 21 memberikan suatu konsep bahwa keterampilan harus di
terapkan kepada siswa karena akan berpengaruh pada siswa ketika memasuki
dunia kerja. Berkaca pada sistem pendidikan sebelumnya, peserta didik yang
hanya menonjolkan kemampuan akademik akan tertinggal di abad 21 ini. Oleh
karena itu, implementasi keterampilan abad 21 ini sangat penting di terapkan di
kalangan Peserta didik. Konsep pembelajaran yang mengedepankan keterampilan
dalam proses pembelajaran inilah yang saat ini populer dalam dunia pendidikan.
Guru diharapkan dapat menerapkan konsep pembelajaran abad 21, sehingga para
pendidik diharapkan mampu mengikuti konsep pembelajaran tersebut.
Pembelajaran abad 21 menjadi populer dalam dunia pendidikan dikarenakan
konsepnya yang unik yaitu tidak hanya berpacu pada kemampuan
pengetahuan/kognitif saja, tetapi penguasaan skill secara mendetail yang benarbenar harus diterapkan dalam proses pembelajaran.
Dari latar belakang penelitian diatas, maka peneliti merumuskan masalah
yakni tentang bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran
abad 21 dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas XI MIA 2 di
SMAI Al- Maarif Singosari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran Abad 21 dalam proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI MIA 2 di SMAI Al Maarif
Singosari. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan
jenis penelitian kualitatif. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode observasi, yaitu pengamatan serta pencatatan secara
sistematis dalam objek penelitian, metode wawancara yaitu percakapan antara
seseorang dengan orang lain yang bertujuan untuk mendapatkan informasi atau
maksud tertentu, dan metode dokumentasi yaitu sumber data yang berbentuk
tertulis atau berupa gambar berupa keterangan tentang keadaan masa sekarang
maupun di masa lampau yang sewaktu-waktu dapat dilihat kembali.
Dalam penelitian ini, guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam telah
menerapkan pembelajaran abad 21 ditandai dengan penerapan metode, strategi,
dan model pembelajaran yang dikolaborasikan dengan keterampilan abad 21.
Selain itu, guru telah menggunakan alat dan media pembelajaran yang tergolong
modern. Dalam segi perencanaan, guru merencanakan pembelajaran dengan
menyesuaikan karakter peserta didik. Hal tersebut menyebabkan RPP yang telah
direncanakan tidak semua terealisasi didalam pembelajaran dikarenakan melihat
dari kondisi peserta didik yang masih melekat dengan cara belajar lama.
Pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan tidak keseluruhan sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah didapatkan peneliti sesuai
dengan hasil dokumentasi yang didapatkan dari informan pertama. Metode
pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran abad 21 masih tergolong
metode konvensional golongan ceramah, tanya jawab, dan diskusi dan jarang
memakai metode yang lain. Sumber belajar yang digunakan beragam sesuai
dengan sarana prasarana yang ada, salah satunya adalah gadget pribadi peserta
didik untuk mencari informasi. Akan tetapi, hal tersebut menimbulkan dampak
negatif kepada peserta didik yang menyalahgunakan sumber belajar berupa gadget
untuk bermain game sehingga pembelajaran yang dilakukan dengan
memanfaatkan gadget kurang maksimal. Guru telah memilih dan
mengkolaborasikan metode pembelajaran dengan menyesuaikan karakteristik
peserta didik Pembelajaran di konsep oleh guru dengan baik sebagaimana
dijelaskan dalam paparan data sehingga salah satu dari 4C (Critical Thinking,
Collaborative, Creative, dan Communicative) bisa selaras dengan pembelajaran.
Penilaian yang digunakan guru berupa penilaian autentik yang meliputi 3 ranah
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penilaian juga menggunakan penilaian
autentik dengan teknik penilaian tes dan non tes.
Hal yang perlu diperhatikan sebagai saran adalah terkait Kepala Sekolah
agar lebih maksimal dalam mengembangkan pembelajaran abad 21. Selain itu,
guru hendaknya bisa mengontrol perilaku peserta didik ketika proses
pembelajaran di kelas terutama jika pembelajaran menggunakan gadget. Untuk
peneliti selanjutnya, bisa meneliti terkait program- program yang menunjang
proses pembelajaran abad 21 dan empat pilar yang telah dicentuskan oleh
UNESCO (Learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live
together).