Internalisasi Nilai-nilai Agama Melalui Tarekat Qodiriyah Wan Naqsyabandiyah Studi Kasus Di Desa Cabean Kecamatan Kejayan Kraton Pasuruan Jawa Timur
Abstract
Ajaran tarekat ini telah diberkembangkan dunia islam. Maka dari ajaran
Tarekat Qadiriyah Wan Naqsyabandiyah ini adalah ajaran yang paling berpengaruh
dalam Indonesia. Ajaran Tarekat ini juga berkembang di Desa Cabean Kecamatan
Kejayan Kraton Pasuruan Jawa Timur. Ajaran Tarekat Qadiriyah Wan
Naqsyabandiyah salah satu merupakan gabungan dari Qadiriyah dengan
Naqsyabandiyah. Ajaran Tarekat Qadiriyah Wan Naqsyabandiyah telah dibentuk
pada tahun 1984 H. Sekarang yang telah dipimpin oleh KH. Muhammad Yusuf Aly
dari salah satu putra (Almrhum) KH. Muhammad Aly Bahruddin pengasuh Pondok
Pesantren At-Taqwa Cabean Kecamatan Kejayan Pasuruan Jawa Timur, ajaran
tarekat ini memiliki potensi yang sangat kuat tentang keagamaan, social, ekonomi
serta kultural. Dan menjadi sebagai wahana penanaman nilai etika, spiritual dan
keagamaan masyarakat. Adapun dalam gagasan sebagai pedoman untuk
menentukan arah kehidupan yang optimal dan mencapai sebuah kebahagian,
keiman, keikhlasan seorang dalam segala amal ibadah-Nya yang di ridhoi oleh
Allah SWT. Adapun di Desa Cabean ini memiliki eksistensi ajaran tarekat terasa
kuat dan kokoh, khususnya di kalangan kaum awam, sebagaimana mereka menaruh
kepercayaannya secara mutlak kepada seorang mursyidnya.
Dalam hasil penelitian ini telah menunjukkan adanya bahwa ajaran Tarekat
Qadiriyah Wan Naqsyabandiyah di Desa Cabean ini memiliki ajaran yang sangat
mendasar untuk diamalkan dzikir jahr dan dzikir khafy. Terutama adalah dengan
melakukan dzikir nafy itsbat dengan membaca kalimat la ilaha illa Allah dengan
bersuara yang keras, Adapun yang kedua untuk melakukan dzikir ism zat dengan
mengucapkan lafadz Allah Allah didalam hati. Sebuah ajaran lain berupa istiqosah,
khusyusiah dan menaqib, yang bertumpuk pada penguatan ubudiyah dalam
menigkatkan akhlaq yang menekankan pada keselarasan aspek syari’ah, thariqah
dan haqiqah. Dalam sebuah pengalaman ini telah terbentuknya ketenangan jiwa
yang akan membawa setiap individu untuk mencapai sebuah kehidupan dunia dan
akhirat hanya dengan taqarrub illah dimana setiap kalangan anggota jama’ah ajaran
tarekat ini ditandai oleh adanya penguatan yang semakin mendalam untuk
mengamalkan dan bisa merasakan kedekatan kepada Allah SWT, dapat
menjauhkan dari maksyiat, dan meningkatkan keimanan, menambah kekhuyu’an
dalam beribadah. Sedangkan dalam suatu pemahaman makna hidup yang bisa
dilihat dalam secara praktis dalam segi komitmen dan ketulusan. Mereka
menjalankan kehidupan yang saling membantu dalam sesama, baik berupa urusan
agama maupun sebuah materi, namun dalam hanya sebuah batas yang sederhana
dikarenakan terbatasnya suatu kemampuan bagi mereka.
Dari suatu uraian yang ada diatas, maka peneliti lebih tertarik dalam untuk
mengangkat permasalahan tentang Internalisasi Nilai-nilai Agama Melalui Tarekat
Qodiriyah Wan Naqsyabandiyah Studi Kasus Di Desa Cabean Kecamatan Kejayan
Kraton Pasuruan Jawa Timur. Dalam sebuah tujuan penelitian ini dilakukan adalah
Pertama, mengucapkan dan menjelaskan suatu sistem tentang ajaran yang telah
dikembangkan ajaran Tarekat Qadiriyah Wan Naqsyabandiyah dalam suatu
membentuk pemahaman Makna Hidup pada masyarakat di Desa Cabean Jawa
Timur. Kedua, untuk mengetahui bagaimana perkembangan dalam pemahaman
Makna Hidup masyarakat di Desa Cabean yang telah dihasilkan dari ajaran Tarekat
Qadiriyah Wan Naqsyabandiyah terhadap kehidupan para jama’ah ajaran tarekat.
Untuk mencapai sebuah tujuan tersebut, maka peneliti akan mengadakan
penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Dimana sebuah penelitian ini lebih
mengandalkan manusia sebagai sarana informasi sebagai kunci. Adapun dalam
penelitian kualitatif telah melakukan penganalisa data secara induktif, dan
pengarahkan sasaran penelitian untuk menemukan teori dasar yang bersifat
deskriptif, yang mementingkan proses dari pada hasil, untuk membatasi studi
dengan fokus, dan juga memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa suatu
keabsahan data, pada dasar penelitian ini bersifat sementara, dan hasil sebuah
penelitiannya telah disepakati oleh dua pihak: peneliti dan subjek penelitian.
Adapun dalam sebuah metode pengumpulan data yang menggunakan Observasi
dalam Wawancara secara mendalam dan dokumentasi.
Dalam hasil penganalisis dapat disimpulkan bahwa suatu pemahaman
makna hidup dalam masyarakat di Desa Cabean dapat terwujudkan dalam melalui
suatu sikap penghayatan dan keimanan, dan harapan dapat disertai dalam sikap
terhadap kehidupan. Dengan ini mereka telah menganggap bahwa suatu kehidupan
ini di dunia hanyalah suatu kesenagan dan permaianan belakang, dikampung
akhiratlah arti sebuah kehidupan yang sebenarnya. Pada hakikatnya dalam
kehidupan yang bermakna telah ditandai beberapa hubungan pribadi yang saling
mnghormati juga saling menyayangi anatara sesama makhluk, dan memberikan
manfaat, kemampuan untuk mengatasi berbagai kendala pada situasi kondisi yang
dihadapi. Oleh sebab itu, kehidupan yang bermakna adalah memiliki suatu tujuan
hidup yang jelas sebagai pedoman dan arahan dalam menjalankan suatu aktivitas
dalam kehidupan sehari-hari, dan mampu melihat secara humoristik untuk
pengalaman sendiri baik itu berupa senang maupun sedih.
Dalam suatu pemikiran maupun tindakan secara positif dan optimal, juga
dapat mengembangkan potensi yang ada dalam jati dirinya sendiri dan
meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik, sempurna dengan menjalankan
kehidupan beribadah yang sesungguh-sungguhnya kepada Allah SWT. Dalam hal
ini dikarenakan kehidupan yang sesungguhnya berdasarkan paradigma ibadah yang
telah dinyakini selama ini, dengan berlandaskan suatu kualitas keimanan hati
seseorang untuk menjalankan ajaran tarekat dengan bersungguh-sungguh. Dalam
setiap individu yang telah memilki pemahaman dan aplikasi yang lebih tinggi
terhada ajaran Tarekat Qadiriyah Wan Naqsyabandiyah akan memiliki arti sebuah
pemahaman yang lebih tinggi dalam kehidupan.